Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antisipasi Demo, Pemkot Balikpapan Minta Siswa Sekolah Belajar dari Rumah

Pemkot Balikpapan terapkan belajar daring 1-2 Sept 2025 untuk antisipasi demo di kawasan strategis, agar siswa tidak terjebak macet dan tetap aman.
Pelajar mengakses aplikasi belajar daring Pijar/ Dok. Telkom
Pelajar mengakses aplikasi belajar daring Pijar/ Dok. Telkom
Ringkasan Berita
  • Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan menginstruksikan pembelajaran daring di sekolah-sekolah yang berada di kawasan terdampak aksi massa pada 1-2 September 2025.
  • Kebijakan ini diambil untuk menghindari kemacetan masif yang dapat menjebak siswa dalam perjalanan menuju sekolah di area strategis seperti Jalan Jenderal Sudirman dan Gunung Pasir.
  • Sekolah di Balikpapan Timur, Utara, Barat, dan sebagian Balikpapan Tengah tetap beroperasi normal, dan siswa diimbau untuk tidak bergabung dalam aksi massa.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, BALIKPAPAN — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan menginstruksikan sejumlah sekolah menerapkan pembelajaran daring pada Senin-Selasa (1-2 September 2025). 

Kebijakan ini ditempuh untuk mengantisipasi dampak rencana aksi massa di Gedung DPRD Kota Balikpapan yang meluas di sejumlah kawasan strategis, Senin (1/9/2025).

Kepala Disdikbud Balikpapan Irfan Taufik, menyatakan proses pendidikan tetap harus berlanjut meski dalam format yang berbeda.

"Ini bukan libur, tetapi belajar dari rumah. Kita hanya terapkan untuk sekolah-sekolah yang berada di kawasan yang terdampak langsung," ujarnya di Balikpapan, Minggu (31/8/2025).

Kendati demikian, tidak semua sekolah di Balikpapan terkena dampak kebijakan ini. 

Area yang ditetapkan meliputi kawasan strategis Jalan Jenderal Sudirman, mulai dari Simpang Tiga Plaza Balikpapan hingga Pelabuhan Pelindo, serta jalur vital Gunung Pasir hingga Rapak. 

Sementara itu, sekolah-sekolah di Balikpapan Timur, Utara, Barat, dan sebagian Balikpapan Tengah tetap dapat menjalankan aktivitas pembelajaran secara normal.

Dia menilai aksi massa berpotensi menciptakan kemacetan masif yang dapat menjebak ribuan siswa dalam perjalanan menuju sekolah. 

"Imbauan ini sifatnya sementara, karena kita perkirakan akses di jalur-jalur itu akan padat dan berpotensi macet. Daripada anak-anak terjebak di jalan, lebih baik belajar dari rumah," katanya. 

Adapun, dia berharap agar para siswa tidak bergabung dalam aksi massa. 

"Harapan kami, anak-anak tidak ikut demonstrasi. Tetap sekolah, walaupun dari rumah. Itu juga sesuai arahan pemerintah," pungkasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro