Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kebakaran Hutan Kalbar, Sinar Mas Punya Ide Strategi Pencegahan

Desa Siaga Api yang diluncurkan oleh emiten yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia pada 1992 itu, tidak hanya diluncurkan pada delapan desa di Kecamatan Nanga Tayap, Kabupaten Ketapang tetapi juga pada sembilan desa di Provinsi Jambi.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara
Bisnis.com, PONTIANAK – PT SMART Tbk, menyatakan komitmennya untuk terus menjaga hutan dan lahan (Karhutla) gambut terhindar dari kebakaran saat musim kemarau panjang tiba di Kalimantan Barat.
 
Komitmen menjaga hutan dan lahan, seperti diutarakan CEO Sinar Mas Wilayah Kalbar Susanto Yang adalah dengan memberdayakan masyarakat setempat dengan dukungan dari pemerintah daerah dan fasilitas pemadaman kebakaran yang memadai.
 
“Keterlibatan masyarakat sangat penting karena dapat mencegah, mendeteksi dini dan mengambil tindakan penanganan kebakaran dengan cepat,” kata Susanto kepada Bisnis, belum lama ini.
 
Dia mengatakan, dukungan penting masyarakat sekitar wilayah perkebunan sangat dibutuhkan. Hal itu untuk mengantisipasi karhutla yang tidak terduga karena musim kemarau.
 
“Pada musim kemarau, angin sangat kencang, api bisa melompat akibat gesekan bara api yang terkena ilalang seperti yang terjadi di areal lahan di luar kebun kami pada tahun lalu dan kemudian melompat ke kebun.
 
Angin dan (iklim) kering menjadikan lahan mudah terbakar. Oleh karena itu, munculnya sumber api patut dicegah.”
 
Dia menilai program Desa Siaga Api yang  diluncurkan oleh emiten yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia pada 1992 itu, tidak hanya diluncurkan pada delapan desa di Kecamatan Nanga Tayap, Kabupaten Ketapang tetapi juga pada sembilan desa di Provinsi Jambi.
 
Susanto menyebutkan, langkah sinergis untuk mencegah karhutla. Pertama menghindari membuka lahan dengan tidak membakar membuat tanah tetap subur karena menghasilkan humus.
 
Kedua, tidak membuang puntung rokok atau obat nyamuk bakar sembarangan. Ketiga, jangan membakar pohon-pohon yang mati atau terserang penyakit tetapi memendamnya di dalam tanah.
 
“Keempat, jangan membakar limbah pembalakan tapi manfaatkan untuk kompos dan terakhir tidak meletakkan korek api sembarangan agar tidak dimainkan anak-anak serta menjauhkan minyak, bensin atau bahan lain yang mudah terbakar.”
 
Dia juga berpesan segera memadamkan api setelah memasak atau membuat perapian di ladang.
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Yoseph Pencawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper