Bisnis.com, SAMARINDA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyebut stok sejumlah komoditas bahan pokok untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2016 cukup aman.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Provinsi Kaltim M. Sabani mengatakan, ketersediaan komoditas bahan pokok diperkirakan masih mencukupi hingga dua bulan ke depan.
"Dari pantauan di lapangan, stok bahan pokok seperti beras, gula pasir, minyak goreng, tepung terigu, mentega, dan telur masih mencukupi meskipun sebagian komoditas itu masih dipasok dari luar daerah, terutama Jawa Timur dan Sulawesi Selatan," ujarnya kepada Bisnis, belum lama ini.
Memasuki Bulan Ramadhan, pihaknya tetap melakukan monitoring distribusi logistik dengan bekerja sama dengan sejumlah logistik.
"Kami terus pantau agar tetap stabil tidak ditimbun dan tidak dispekulasi karena berdampak pada masyarakat."
Dia menuturkan, kondisi distribusi barang di Kaltim sangat tergantung dengan sarana infrastruktur dan transportasi. Terlebih lagi pada musim penghujan sehingga menghambat distribusi barang.
Pasalnya, Kaltim belum dapat memenuhi kebutuhan bahan pokok sendiri dan masih tergantung dengan provinsi lain.
"Pasokan dari luar Kaltim.Distribusi dari luar ini kadang kalau gelombang ini terlambat. Kalau lagi lancar ya lancar mempengaruhi distribusi kita dan menyeluruh daerah yang remote."
Saat ini, Pemprov Kaltim terus membenahi kondisi infrastruktur khususnya bandar udara yang ada di Kaltim sehingga dapat menjangkau daerah remote area. Selain itu, kegiatan pasar murah pada bulan Ramadhan dilaksanakan pada 19 titik di wilayah kecamatan dan kelurahan di Kota Samarinda.
Operasi pasar ini membuka kesempatan bagi masyarakat untuk membeli gula pasir dengan harga dibawah harga distributor.
Jika harga pasaran mencapai Rp16.000 perkilogram, maka pada operasi pasar nanti harganya antara Rp12.500 hingga 14.500 perkilogramnya.
"Kami akan terus melakukan pemantauan di lapangan bersama dengan dinas dan lembaga terkait, serta melaksanakan pasar murah dan operasi pasar sebagai langkah antisipasi kenaikan harga menjelang Ramadhan maupun pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri," tutur Sabani.