Bisnis.com, OSLO – Gubernur Kalimantan Barat Cornelis menghadiri Konferensi Dunia Oslo, REDD Exchange, yaitu pertemuan reguler yang diselenggarakan oleh Pemerintah Norwegia dalam membahas pengurangan deforestasi dan degradasi hutan lahan.
Dari keterangan pers yang diterima Bisnis, Kamis (16/6/2016), Cornelis tidak sendiri, dia bersama Gubernur Provinsi Sumatra Selatan Alex Noerdin dan Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Foead, pada gelaran konferensi yang berlangsung 16-17 Juni 2016 itu.
Delegasi dari Indonesia akan bertemu dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Norwegia Vidar Helgesen, serta gubernur-gubernur dari negara tropis seperti Guyana, Ethiopia, Liberia, Kolombia, Peru dan Indonesia.
Dalam pertemuan itu, salah satunya akan bicara dengan pihak swasta untuk mendiskusikan potensi kerjasama dalam pembangunan dan investasi hijau yaitu meningkatkan produktivitas komoditas sekaligus meningkatkan taraf penghidupan masyarakat dan menjaga lingkungan, gambut dan hutan.
Fokus diskusi juga memperluas model pengelolaan lanskap yang baik dengan pihak swasta, masyarakat dan LSM sehingga dampak yang dihasilkan menjadi lebih signifikan.
Menurut Cornelis perlu pembelajaran dari berbagai negara tropis mulai tingkat nasional, provinsi dan kabupaten sehingga tercipta kepedulian bersama mengelola hutan dan gambut lebih baik.
Dari sisi pendanaan, Gubernur mengharapkan struktur pendanaan yang tepat sasaran terutama untuk mengatasi masalah konkrit. Kalbar sebagai informasi adalah koordinator nasional dari platform global bernama Governors’ Climate and Forests Task Force (GCF) Indonesia.
Pertemua Oslo tahun ini adalah pertemuan untuk ketiga kalinya yang dihadiri sekitar 500 peserta dari 50 negara.
Adapun GCF didirikan pada November 2008 dan melibatkan 29 gubernur seluruh dunia. Di Indonesia anggota GCF adalah Provinsi Aceh, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Papua dan Papua Barat.