Bisnis.com, BANJARMASIN – Tibanya musim tahun ajaran baru di sekolah membuat aksi jual emas sepekan terakhir kembali ramai.
Kepadatan konsumen terpantau terjadi di pusat perdagangan emas terbesar di Kalsel yakni Pasar Sentral Antasari Banjarmasin. Bila dikomposisi sebanyak 60 persen konsumen di pasar tersebut menjual emas dan 40 persen sisanya membeli emas.
"Kalau sepekan setelah lebaran lalu 60 persen yang beli dan 40 persen yang jual. Sekarang sepekan ini menjadi kebalikannya," tegas Owner Toko Emas Taisir 1 H Gurdan, Senin (2/7/2018).
Kondisi ini lanjut H. Gurdan, tidak lain karena sebagian besar masyarakat sedang memerlukan uang tunai yang cukup besar untuk persiapan tahun ajaran baru. Cara memenuhinya salah satunya adalah dengan menjual emas perhiasan.
"Dengan menjual emas kan masyarakat bisa mendapatkan uang dengan cepat. Kalau ada rezeki lagi baru beli kembali," tambahnya.
Untuk harga jualnya diakuinya mengalami penurunan dibandingkan dengan sebelum momen lebaran lalu. Untuk harga emas 99 persen kini dibandrol Rp585.000 pergram, sebelumnya mencapai Rp590.000 pergram. Lalu emas batangan sebelumnya Rp580.000 pergram, kini hanya Rp575.000 pergram.
"Kemudian untuk emas 70 persen kita jual Rp440.000 pergram, dari sebelumnya Rp450.000 pergram. Sementara emas 42 persen dibandrol Rp265.000 pergram, dari sebelumnya Rp275.000 pergram," ungkapnya.
Sementara itu, Hj Azizah, salah satu masyarakat yang menjual emas perhiasannya di Pasar Sentral Antasari Banjarmasin mengakui, jelang tahun ajaran baru ini keperluannya untuk uang tunai tinggi.
Ia menjual sebagian emas perhiasannya agar bisa mendapatkan uang tunai secara cepat untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya yang baru saja menamatkan pendidikan di bangku SMP dan SMA.
"Saya biasanya memang sering simpan uang dengan membeli emas. Jadi kalau pas lagi ada lebihan saya belikan ke emas, lalu kalau pas lagi butuh seperti sekarang saya tinggal jual ke pasar," tutupnya.