Bisnis.com, JAKARTA -- Pemprov Kalimantan Utara membentuk Desa Tangguh Bencana dengan target 3 desa pada tahun ini yang merupakan bagian dari program Badan Nasional Penanggulangan Bencana, BNPB.
Gubernur Kaltara Irianto Lambrie mengatakan program pembentukan desa yang akan dibentuk sebagai pilot project adalah Desa Pengian, Desa Long Bia, dan Desa Long Peso, ketiganya berada di Kecamatan Peso.
“BPBD sudah melakukan sosialisasi ke 3 desa tersebut pada 10 Agustus 2018. Bahkan pemerintah pusat juga akan mengucurkan dana dengan total Rp400 juta per desa untuk operasional Destana (Desa Tangguh Bencana) yang dibentuk,” kata Irianto seperti disampaikan dalam siaran pers, Kamis (16/8/2018).
Sementara itu Kepala BPBD Provinsi Kaltara Mohammad Pandi menyebutkan keberadaan desa tangguh bencana ini supaya desa bisa memahami ancaman dan risiko bencana, "bagaimana memanajemen risiko itu,” ulas Pandi.
"Bencana itu bisa diatasi, longsor bisa diatasi. Bahkan longsor tidak datang dengan tiba-tiba, ada tanda-tanda. Kepada masyarakat melalui desa tangguh bencana diharapkan supaya lebih memperhatikan kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan merupakan pengaruh utama dalam terjadinya bencana," kata Pandi.
Pandi mengatakan, secara keseluruhan se-Tanah Air, ada 374 desa tangguh bencana yang pendanaannya bersumber dari BNPB.
Selain itu, ada 1.500 desa tangguh yang difasilitasi oleh berbagai pihak di luar pemerintahan dengan menggunakan prosedur sesuai yang ada di BNPB.