Bisnis.com, JAKARTA – Kalimantan Utara meyakini pengembangan 6 bandar udara yang didukung oleh dana APBN mencapai Rp1,1 triliun selama 5 tahun dapat mendukung pertumbuhan ekonomi derah terutama mendorong kawasan perbatasan lebih maju.
Kadis Perhubungan Provinsi Kaltara Taupan Madjid mengatakan, keenam bandara itu yakni, Bandara Juwata Tarakan (Kota Tarakan), Bandara Tanjung Harapan di Tanjung Selor (Kabupaten Bulungan), Bandara Nunukan dan Bandara Yuvai Semaring (Kabupaten Nunukan, Bandara RA Bessing dan Bandara Long Apung (Kabupaten Malinau).
“Dengan dukungan APBN, kini sejumlah bandara sudah mengalami peningkatan kualitas dan frekuensi penerbangan dan operasionalnya,” kata Taupan dari siaran pers Pemprov Kaltara, Selasa (25/9/2018).
Dia memaparkan, seperti Bandara Tanjung Harapan kini memiliki runway 1.600 meter dan sudah bisa didarati pesawat jenis ATR 72 seri 500 dan 600 termasuk bandara RA Bessing di Malinau.
Adapun menyusul Bandara Nunukan akan ditingkatkan supaya bisa didarati pesawat jenis ATR 72 juga.
Dia mengatakan, kendala bandara Nunukan dalam peningkatan mesti adanya pembersihan obstacle sejumlah pepohonan kelapa di ujung bandara demi keselamatan penerbangan.
Baca Juga
Sementara itu, menurutnya, untuk bandara Juwata Tarakan adalah mengembangkan terminal antar moda dengan dibangun kanal.
“Kalau penumpang utamanya turis turun di Tarakan bisa langsung menggunakan jasa transportasi penyebrangan laut berupa speedboat menuju daerah wisata yang mereka inginkan,” ucapnya.
Oleh karena itu, kata dia, pengembangan kebandaraan di Kaltara tidak hanya bertujuan memaksimalkan potensi investasi tetapi bisa mendorong minat potensi pariwisata di Kaltara lebih tinggi lagi.