Bisnis.com, BANJARMASIN- Momentum Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2019 mulai dirasakan dampak positifnya oleh pebisnis percetakan di Banua.
Akhmadi, salah satu pelaku jasa percetakan di Banjarmasin, bahkan mengaku sudah ada kenaikan order cetak ditempatnya hingga 25% dibanding hari biasa.
"Sudah mulai banyak yang mengorder, bahkan sudah sejak daftar caleg tetap belum disahkan. Kenaikannya sendiri kurang lebih sudah mencapai 25%," jelas pemilik percetakan Algina ini, Selasa (2/10/2018).
Adapun cetakan yang banyak diorder di antaranya spanduk, kartu nama, stiker dan kalender. Harganya bervariasi tergantung jumlah cetakan yang diorder.
"Untuk spanduk harganya Rp25.000 per meter, lalu kartu nama Rp50.000 perkotak, kemudian stiker dibanderol Rp1.000 per buah dan kalender Rp5.000 perbuah. Namun kalau memesan dengan jumlah besar harganya jauh lebih murah," tambahnya.
Walau sudah mengalami kenaikan, ia pesimistis kenaikan permintaan bisa lebih baik ketimbang Pemilu Legislatif 2014. Hal ini mengingat ketatnya peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait alat peraga kampanye.
"Kalau 2014 lalu naiknya mencapai 40%. Kalau tahun ini kemungkinan agak sulit mencapai angka segitu, paling hanya mencapai 30% saja," ungkapnya.
Sementara itu, pebisnis baliho dan billboard di Banjarmasin pesimistis bisa menangguk untung besar pada momentum Pileg dan Pilpres 2019.
Ketua Pengurus Daerah (Pengda) Asosiasi Perusahaan Periklanan Seluruh Indonesia (APPSI) Kalsel H Winardi Sethiono mengatakan, pesimisme pengusaha bilboard dan baliho karena ketatnya peraturan pemasangan iklan caleg dari KPU.
"Harusnya ada kelonggaran lah dari KPU, hal ini agar para caleg bisa bersosialisasi secara optimal melalui bilboard dan baliho. Dengan demikian kami yang bermain di bisnis ini bisa mendapatkan keuntungan yang bagus," ujarnya.