Bisnis.com, JAKARTA – Pemprov Kalimantan Utara mencatatkan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang lebih tinggi pada periode Oktober 2018 ini dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.
Gubernur Kaltara Irianto Lambrie mengatakan, dari laporan realisasi penerimaan pajak dan restribusi daerah Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD), realisasi sudah mencapai 81,17% dari target yang ditetapkan
“Apabila dibandingkan dengan DKI Jakarta atau kota besar lainnya di Indonesia, PAD kami Kaltara memang jauh sangat sedikit tetapi dengan potensi yang dimiliki, kami optimistis dalam jangka panjang capaian PAD Kaltara akan besar,” kata Irianto dari siaran pers Pemprov Kaltara, Rabu (24/10/2018).
Dia menyebutkan, dari realisasi hingga 10 Oktober 2018 sekitar Rp270,30 dari total target PAD 2018 sebesar Rp333 miliar.
Menurutnya, penambahan target PAD 2019 akan dikenakan beberapa pos pendapatan baru, seperti pengelolaan Pelabuhan Tengkayu I Tarakan.
Pemrov Kaltara, kata dia, akan memaksimalkan peroleh PAD seperti optimalisasi sumber pendapatan pajak yang ada, salah satunya pajak air permukaan. Nilai Perolehan Air (NPA) untuk non niaga naik menjadi Rp728.
Baca Juga
Niaga kecil tarif baru senilai Rp942 per meter kubik, niaga besar Rp1.190, industri kecil Rp1.252 dan industri besar Rp3.066