Bisnis.com, JAKARTA – Pemprov Kalimantan Utara tengah fokus menggenjot penambahan program cetak sawah dan produksi beras.
Gubernur Kaltara Irianto Lambrie mengatakan apabila kedua program tersebut dikawal dengan baik, otomatis dapat berpengaruh langsung terhadap kuantitas sektor produksi.
"Persoalan lain dari minimnya produksi beras di Kaltara karena jenis lahan di Kaltara berawa dan bersifat pasang surut. Selain itu, sumber daya manusia petani belum memadai," kata Irianto dari siaran pers Pemprov Kaltara, Selasa (13/11/2018).
Irianto yang juga Koordinator Wilayah (Korwil) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kalimantan mengutarakan produksi padi di Kaltara pada Januari hingga September 2018 senilai 34.850 ton gabah kering giling (GKG).
Sementara, potensi produksi hingga 2018 diperkirakan total padi sebesar 45.320 ton GKG. Dari produksi padi berada di 3 kabupaten Kaltara penyumbang tertinggi adalah Kabupaten Nunukan sebesar 17.385 ton, Bulungan sebanyak 16.860 ton dan Malinau sebanyak 9.374 ton.
Kabupaten Tana Tidung menyumbang 1.701 ton dan Kabupaten Tarakan menyumbang 3 ton. Adapun komparasi produksi dan konsumsi beras menghasilkan defisi produksi beras mencapai 36.720 ton.
"Tidak dapat dipungkiri, Kaltara bergantung beras dari luar dareah terbanyak dari Sulawesi Selatan dan Jawa," ujarnya.