Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah China bakal menghibahkan dana sebesar Rp50 miliar hingga Rp100 miliar untuk penyusunan Feasibility Study (FS) maupun masterplan pembangunan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi di Kalimantan Utara.
Gubernur Kaltara Irianto Lambrie mengatakan, kesempatan dana hibah itu dari perjanjian Global Maritime Fulcrum (GMF) dalam balutan Belt and Road Initiative (BRI) Pemerintah Indonesia-Pemerintah China atau yang dikenal juga dengan OBOR (One Belt One Road).
Menurutnya, untuk penyusunan FS dan masterplan tersebut, pemerintah China akan menurunkan tim kerja yang dibentuk sesuai kesepakatan GMF-BRI yang berkantor di gedung Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Kemaritiman di Jakarta.
Baca Juga
“Tim tersebut akan datang ke Provinsi Kaltara, dalam urusan menyusun FS dan masterplan KIPI. Saya berharap keberadaan tim ini dapat dioptimalkan oleh investor maupun Pemprov Kaltara untuk mempercepat realisasi proyek yang masuk dalam perjanjian kerja sama itu,” kata Irianto dari siaran pers Pemprov Kaltara, Jumat (7/12/2018).
Di lokasi tersebut nanti akan beroperasi PT Inalum, PT Kayan Patria Propertindo, PT Adhidaya Suprakencana, PT Indonesia Dafeng Heshun Energi Industri dan PT Indonesia Strategis Industri.
Irianto menambahkan, pemerintah Indonesia sedang menjajaki kerjasama dengan Pemerintah Korea Selatan. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Kemenko Maritim untuk menjalin kerjasama dengan Korea Selatan agar berlanjut pada penanaman modal.