Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KFC Dukung Gerakan Pengurangan Sampah Plastik di Banjarmasin

Upaya Pemerintah Kota Banjarmasin untuk mengurangi sampah plastik di Kota Seribu Sungai yang jumlahnya kini mencapai 180 Ton tiap harinya mendapat dukungan dari sektor swasta.
Managemen PT Fast Food Indonesia bersama Komunitas DCA saat mengkampanyekan minum tanpa sedotan di Gerai KFC Banjarmasin/Arief Rahman
Managemen PT Fast Food Indonesia bersama Komunitas DCA saat mengkampanyekan minum tanpa sedotan di Gerai KFC Banjarmasin/Arief Rahman

Bisnis.com, BANJARMASIN- Upaya  Pemerintah Kota Banjarmasin untuk mengurangi sampah plastik di Kota Seribu Sungai yang jumlahnya kini mencapai 180 Ton tiap harinya mendapat dukungan dari sektor swasta.

Sebagai salah satu pebisnis restoran berjaringan yang hadir di Kalsel, PT Fast Food Indonesia, pemegang waralaba KFC mengklaim sudah sejak Mei 2018 lalu pihaknya ikut mendukung kebijakan Pemko Banjarmasin mengurangi sampah plastik dengan mengkampanyekan gerakan #nostrawmovement.

"Gerakan #nostrawmovemen ini adalah sebuah gerakan dari kami untuk tidak lagi menyediakan sedotan plastik bagi konsumen secara langsung. Atas kebijakan ini setidaknya kita bisa mengurangi sekitar 91 persen kebutuhan sedotan plastik disetiap gerai KFC, termasuk gerai di Banjarmasin," tegas General Manager Marketing PT Fast Food Indonesia, Hendra Yuniarto, Senin (18/02/2019).

Melalui gerakan #Nostrawmovement ini KFC berharap dapat meningkatkan kesadaran konsumen di Kota Banjarmasin untuk lebih peduli dan berani menolak sedotan plastik, sehingga sampah plastik terutama sedotan plastik sekali pakai akan semakin berkurang demi menyelamatkan laut, kehidupan di dalamnya dan juga manusia.

Selain gerakan #Nostrawmovement, KFC juga mengajak seluruh konsumen untuk membereskan sendiri sisa makanan dan membuangnya ke tempat sampah melalui gerakan Budaya Beberes. Diharapkan melalui cara ini selain bisa memberikan kenyamanan bagi sesama konsumen, juga bisa sekalian mengajak masyarakat terlibat langsung dalam proses pemilahan sampah.

"Untuk Tahun 2019 bahkan juga kami berencana menjalankan managemen sampah, dimana KFC akan bekerjasama dengan pihak ketiga untuk mengolah sampah yang dihasilkan oleh gerai bisa kembali di daur ulang untuk menjadi material yang bermanfaat dan aman bagi lingkungan," tambahnya.

Sementara itu, Penggagas Divers Clean Action (DCA) Swietenia Puspa Lestari mengapresiasi upaya KFC melalui PT Fast Food Indonesia untuk mengurangi sampah plastik melalui gerakan #Nostrawmovement.

Hal ini karena menurut data dari Kementrian Lingkungan Hidup sekitar 70 persen sampah plastik di Indonesia dapat dan telah di daur ulang oleh para pelaku daur ulang, namun tidak demikian dengan plastik jenis sedotan. Karena nilainya yang rendah dan sulit di daur ulang maka tidak ada pelaku daur ulang yang mengambil.

Rata-rata setiap orang menggunakan sedotan sekali pakai sebanyak 1-2 kali setiap hari. Ada pun perkiraan pemakaian sedotan di Indonesia setiap harinya mencapai 93.244.847 batang.

"Karena itulah agar sedotan plastik ini tidak menjadi masalah dikemudian hari, maka perlu komitmen semua pihak untuk mengurangi konsumsinya," ungkapnya.

Sebelumnya, Walikota Banjarmasin Ibnu Sina menegaskan pihaknya akan terus berupaya mengurangi penggunaan sampah plastik di Kota Banjarmasin dengan berbagai kebijakan.

Hal ini karena sumbagsih sampah plastik tiap harinya di Kota Banjarmasin sudah menyentuh angka 30% dari total 600 Ton sampah yang dihasilkan tiap harinya di Kota Seribu Sungai.

Terbaru selain tetap menjalankan kebijakan tidak menyediakan kantong plastik di ritel modern, pihaknya pada Tahun 2019 ini mencanangkan program penggunaan Tumbler dan Penggunaan Bakul Purun untuk masyarakat saat beraktifitas dan berbelanja di Pasar Tradisional.

"Kita ingin coba ubah kebiasaan masyarakat Kota Banjarmasin untuk bisa membawa botol minum sendiri dan berbelanja membawa bakul. Tujuannya supaya bisa mengurangi penggunaan sampah plastik yang tentu akan sangat bermanfaat bagi lingkungan kedepannya," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arief Rahman
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper