Bisnis.com, SAMARINDA -- Video yang berdurasi 38 detik viral di jaringan media sosial tentang kondisi sejumlah penumpang asal Samarinda yang diangkut menggunakan truk menuju Bandara APT Pranoto.
Berdasarkan video yang diterima Bisnis.com pada Senin, (10/6/2019), video tersebut menunjukkan sebuah truk Elpiji berwarna merah yang mengangkut penumpang tiba di Bandara APT Pranoto.
Para penumpang nampak kesulitan turun dari truk dan mereka harus mengeluarkan pula koper mereka dari atas truk.
Para penumpang juga ada yang naik dengan truk TNI Yonif 611/Awang Long menuju bandara APT Pranoto. Para calon penumpang ini merasa terancam jika tertinggal pesawat akibat banjir di Jalan DI Panjaitan.
Menurut informasi dari status Instagram BPBD Kota Samarinda, bersama Kepolisian, TNI dan Basarnas turut serta membantu masyarakat, termasuk calon penumpang pesawat.
Asal tahu saja, akses Jalan ke Bandara APT Pranoto memang kerap mengalami banjir di beberapa titik salah satunya Jalan D.I Panjaitan. Padahal, Bandara APT Pranoto tahun ini sudah melayani arus mudik dan arus balik Lebaran pertama kali.
Sebelumnya, Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Polana B. Pramesti menyatakan masyarakat sudah mulai perjalanan arus balik sejak 7 Juni 2019 menuju tempat tinggalnya masing-masing.
Oleh sebab itu Polana mengimbau pihak pengelola bandara, maskapai, groundhandling, Airnav Indonesia mulai sibuk lagi melayani penumpang dan lalu lintas penerbangan.
Selaku regulator penerbangan, Polana meminta stakeholder dan masyarakat untuk tetap mempertahankan keselamatan, keamanan dan pelayanan penerbangan seperti pada periode mudik lebaran.
Terutama ketepatan waktu penerbangan periode mudik lebaran yang meningkat dari tahun lalu.
"Alhamdulillah dalam periode mudik kemarin, perjalanan dengan transportasi udara berjalan dengan lancar," kata Polana dalam peninjauan ke Bandara APT Pranoto.
Polana menyebut etepatan Waktu Penerbangan alias On Time Performance (OTP) pada 36 bandara yang di pantau, untuk rute dalam negeri dilaporkan 12 maskapai atau badan usaha angkutan udara niaga berjadwal, sampai dengan 6 Juni untuk arus mudik rata-rata sebesar 84,82%.
"Untuk periode balik yang dimulai hari ini, kami mengajak stakeholder dan masyarakat mempertahankan dan menjaga kondisi tersebut untuk kepentingan bersama," ujar Polana.
Dari perkiraan awal, puncak balik lebaran dengan pesawat diprediksi pada mulai Minggu-Senin pagi 9 Juni 2019 sampai 10 Juni 2019.
"Pada puncak arus balik, akan ada lonjakan penumpang. Para stakeholder jangan sampai lengah dan harus tetap menjalankan tugasnya sesuai standar dan prosedur operasi yang sudah ditetapkan. Tidak ada kompromi untuk keselamatan dan keamanan," lanjut Polana.