Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Kalsel Cabang Jakarta Disarankan Ditutup

Ketua Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Imam Suprastowo menyarankan jika merugi, mungkin lebih baik tutup Bank Kalsel cabang DKI Jakarta tersebut.
Sekretaris Komisi II DPRD Kalsel, Imam Suprastowo./Antara
Sekretaris Komisi II DPRD Kalsel, Imam Suprastowo./Antara

Bisnis.com, JAKARTA -  Ketua Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Imam Suprastowo menyarankan jika merugi, mungkin lebih baik tutup Bank Kalsel cabang DKI Jakarta tersebut.

Mantan Sekretaris Komisi II DPRD Kalsel yang juga membidangi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) mengemukakan saran tersebut di Banjarmasin, sebelum bertolak ke Jakarta, Senin (7/10/2019), untuk mengecek kinerja Bank Kalsel cabang DKI Jakarta.

"Kita perlu mengecek kinerja atau perkembangan usaha Bank Kalsel cabang DKI Jakarta sebagai bahan evaluasi terhadap BUMD milik pemerintah daerah (pemda) kita tersebut," ujar politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.

Anggota DPRD Kalsel yang memasuki periode kedua itu menerangkan, dalam pertemuan dengan pihak Bank Kalsel cabang DKI akan membahas masalah Non Performing Loan (NPL) atau kredit macet dan rasio beban operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dari bank milik daerah tersebut.

“Kami ingin mendalami masalah NPL dan BOPO tersebut, karena sekarang ini sebetulnya bank berebut pasar. Apalagi Bank Kalsel cabang DKI Jakarta tergolong kecil,” jelas wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel VII/Kabupaten Tanah Laut (Tala) dan Kota Banjarbaru itu.

"Oleh sebab itu, kita ingin mendalami lagi kemampuan Bank Kalsel cabang DKI Jakarta untuk bertahan dan berkembang, di tengah besarnya biaya operasional yang harus keluar," lanjutnya.

Ia menambahkan biaya operasional itu terutama terkait sewa kantor dan hal-hal lainnya yang turut mempengaruhi beban cabang Bank Kalsel di ibu kota negara tersebut.

"Karenanya hasil kunjungan dan diskusi dengan pihak Bank Kalsel cabang DKI, nantinya disampaikan kepada pemerintah provinsi (Pemprov) Kalsel agar dapat melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap salah satu lini usahanya itu," tegasnya.

"Jika dinilai tidak terlalu menguntungkan dan justru terus merugi karena tingginya rasio NPL dan BOPO, maka Pemprov Kalsel tidak perlu mempertahankan Bank Kalsel cabang DKI, dan fokus pada pengembangan di daerah," demikian Imam Suprastowo.


 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper