Bisnis.com, BALIKPAPAN – Kalimantan Timur akan menggencarkan promosi di sektor kepariwisataan termasuk menggaet kerja sama dengan pihak swasta supaya bisa masuk dalam destinasi wisata prioritas.
Ketua Nawacita Pariwisata Indonesia (NCPI) Kalimantan Timur Joko Purwanto mengungkapkan pada periode kepemimpinan Presiden Jokowi pertama, Kaltim tidak masuk dalam 10 destinasi pariwisata prioritas di Indonesia. Namun, di periode kedua ini diharapkan Kaltim bisa masuk dengan melihat besarnya potensi yang ada.
“Di Kaltim, penerbangan lewat Balikpapan tidak susah, dan sudah standar internasional. Kemudian, potensi wisata, kita punya Derawan dan Pulau Balabalagan. Wisata hutan, ada bukit bangkirai, wisata di ITCHI, hutan lindung sungai wain dan lainnya. Bagi mata wisatawan asing ini sangat menarik,” ungkapnya Rabu (6/11/2019).
Joko menilai potensi pariwisata yang sudah cukup, hanya saja promosinya yang kurang gencar. Menurutnya untuk persoalan infrastruktur bisa menyusul, terutama jika masuk dalam pengembangan pariwisata. Dengan demikian pembangunan infrastruktur yang masuk banyak didukung oleh pemerintah.
“Mengapa Kaltim tak masuk daftar prioritas pariwisata Presiden Jokowi kala itu. kurang promosinya daerah Kaltim ini. Kami saat ini ingin gencar melakukan promosi agar pariwisata Kaltim bisa digarap. Apalagi, ibu kota Negara (IKN) sudah ditentukan di Kaltim,” katanya.
Menurutnya, dana yang minim bukan menjadi masalah, tetapi setidaknya regulasi perizinan bisa dipermudah supaya investor tertarik masuk.
Baca Juga
“Jadi jangan, belum apa-apa mereka sudah dipungut pajak. Bebaskan pajak mereka saat membangun dan juga beri kemudahan investasi. Nanti ketika sudah jadi dan berjalan, pemerintah juga yang bakal merasakan,” katanya.
Penerbangan Langsung
Saat ini penerbangan langsung ke Balikpapan juga sudah cukup banyak. Termasuk rute internasional menuju Brunei Darussalam. Hal itu bisa dimanfaatkan karena Brunei juga bisa menarik wisatawan asal Tiongkok.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada bulan September 2019 tercatat sebesar 415 kunjungan atau mengalami kenaikan sebanyak 121 kunjungan dibanding Agustus 2019.
Secara kumulatif, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Kalimantan Timur pada periode Januari 2019 - September 2019 mencapai 2.390 kunjungan.
Pemerintah pun diharapkan mampu fokus pada pertumbuhan ekonomi dan memperbesar pengembangan sektor pariwisata.
General Manager PT Angkasa Pura I Balikpapan Farid Indra Nugraha menyayangkan pemerintah belum memanfaatkan pengembangan dari sektor pariwisata. Padahal sektor ini dinilai bisa menjadi peluang. Dia menyebutkan pangsa pariwisata untuk penumpang pesawat masih kecil dengan share masih di kisaran 15%.
Saat ini isu ibu kota negara ke Kalimantan Timur belum memberikan dampak bagi pertumbuhan penerbangan di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (SAMS) Balikpapan.
Menurut Farid terlalu banyak pintu gerbang masuk ke provinsi Kalimantan Timur. Dengan demikian dalam membangun bandar udara juga harus dipertimbangkan dengan matang. Pertumbuhan ekonomi, lanjut dia menjadi kunci naik turunnya jumlah penumpang.
Penurunan
Trafik penumpang pesawat di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (SAMS) Balikpapan masih mengalami penurunan signifikan hingga 30,31% menjelang 2 bulan berakhirnya tahun ini.
Adapun jumlah penumpang untuk tahun ini tercatat sebanyak 3,98 juta jiwa,dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 5,72 juta jiwa. Lebih rincinya untuk penumpang domestik tahun lalu mencapai 5.67 juta sedangkan tahun ini hanya sebesar 3,94 juta atau turun 30%. Hal itu sejalan dengan penurunan penumpang internasional sebesar 7% menjadi 43.673 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 47.178.
Tak hanya itu, frekuensi pesawat di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan juga turun di angka 15,47%. Apabila membandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 51.777 pergerakan, tahun ini hanya 43.767 baik untuk domestik maupun internasional.