Bisnis.com, BALIKPAPAN — Sejumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kaltim berhasil mencatatkan total ekspor sebesar Rp428,2 miliar.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Provinsi Kaltim HM Yadi Robyan Noor menyatakan pihaknya telah melakukan pemetaan UMKM di 10 kabupaten dan kota di Kaltim.
Berdasarkan data Disperindagkop dan UKM Kaltim untuk UKM yang memanfaatkan fasilitas IPSKA (Instansi Penerbit Surat Keterangan Asal) sepanjang 2020 tercatat 15 UKM berhasil melakukan ekspor.
Dari hasil pemetaan tercatat sebanyak 307.343 unit UMKM tersebar aktif. Terdiri atas 297.207 unit usaha mikro, 9.440 unit usaha kecil, dan 696 unit usaha menengah.
UMKM yang bergerak di sektor kuliner 83.996 unit, industri pengolahan 13.921 unit, industri kerajinan 1.573 unit, perdagangan 169.142 unit, dan jasa sebanyak 28.711 unit.
“Jumlah tenaga kerja terserap dari sektor informal ini tidak kurang dari 1,5 juta orang,” demikian dikutip dari keterangan resmi Humas Kaltim, Kamis (4/2/2021).
Baca Juga
Roby menuturkan meski sepanjang 2020 pandemi Covid-19 melumpuhkan perekonomian dunia, hal itu tidak mengendurkan semangat pelaku UMKM di Kaltim untuk terus berkreasi.
Adapun, komoditi yang dijual meliputi olahan kayu dengan negara tujuan Singapura, Jepang, Korea Selatan, China, Taiwan, Jerman, Italia, Belanda, Islandia, Afrika Selatan dan Amerika Serikat.
Selanjutnya, lidi nipah dan sawit dengan negara tujuan India, minyak jelantah dikirim ke Belanda dan Malaysia, udang diberangkatkan ke Jepang, Inggris dan Taiwan.
Lebih lanjut, rumput laut ke Korea Selatan dan merica diekspor ke Singapura, Amerika, Afrika Selatan dan Islandia.
Sedangkan, fatty palm acid (asam lemak bebas) asal Kaltim diminati pembeli dari China.