Bisnis.com, SAMARINDA – Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mengalami kelangkaan LPG yang dipicu keterlambatan distribusi diakibatkan kendala jalan.
Sales Branch Manager Pertamina Wilayah Kalsel dan Kalteng, Drestanto Nandiwardhana mengatakan ada beberapa kendala distribusi LPG di Kalsel seperti waktu tempuh mobil tangki yang meningkat sehingga menyebabkan biaya distribusi membengkak dan menjadi mahal.
“Dengan terkendalanya transportasi seperti jalan Gubernur Syarkawi mengakibatkan keterlambatan suplai untuk SPBE ke Kabupaten Banjar, Banjarbaru, Banjarmasin, Kabupaten Tanah Laut dan Tanah Bumbu,” ujarnya dikutip dari Media Center Diskominfo Kalsel, Kamis (18/2/2021).
Dia menambahkan pembatasan jembatan mataraman yang hanya bisa dilewati berkapasitas maksimal 10 ton juga cukup mengganggu menuju ke hulu sungai.
Baca Juga
Dimana, suplai LPG dari depot LPG Pertamina di Kabupaten Barito Kuala menuju Hulu Sungai adalah dengan melewati jalan alternatif melalui rute depot LPG ke handil bakti lalu Marabahan dan masuk ke Km 71 untuk menuju SPBE Hulu Sungai.
Selain itu, suplai LPG dari depot Banjarmasin ke Kabupaten Tanah Laut dan Tanah Bumbu menggunakan tangki LPG berkapasitas 13 MT melewati jembatan Pelaihari telah diuji coba.
“Alhamdulillah telah diuji coba tadi malam Rabu (17/2) dan tidak ada kendala dalam penyaluran,” pungkasnya.
Adapun, dia mengharapkan agar akses jalan dapat pulih sehingga pendistribusian LPG di Kalsel berjalan lancar.
Sebagai informasi, Pertamina memiliki beberapa fasilitas penyaluran LPG di Kalsel diantaranya yaitu, 4 unit SPBE NPSO (Non Subsidi) ,11 unit SPBE PSO (Subsidi) dan untuk sebanyak 82 agen LPG 3 kg di Kalsel.