Bisnis.com, BALIKPAPAN – Pemprov Kaltim membeberkan tiga usulan proyek yang telah disetujui masuk ke proyek strategis nasional (PSN) dan 10 proyek yang tengah diusulkan.
Asisten Bidang Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setdaprov Kaltim, Abu Helmi menyatakan proyek yang disetujui masuk ke PSN, diantaranya yaitu pertama Jembatan Pulau Balang yang diperkirakan membutuhkan dana mencapai Rp6,5 triliun.
"Dengan trase jalan ke Jembatan Pulau Balang melewati Riko-Pantai Lango Pulau Balang-Tempadung (Penajam) hingga ke Kilometer 13 Balikpapan sepanjang 40 kilometer dengan kontruksi pile slab sepanjang 5,35 kilometer. Bahkan telah terbangun badan jalan 4,4 kilometer di Tempadung (Balikpapan)," ujarnya dalam High Level Meeting RIRU Kaltim, Kamis (9/9/2021).
Kedua, pengembangan infrastruktur wilayah perbatasan Mahakam Ulu dengan dana mencapai Rp3.67 triliun, dimana pengerjaan tahap awal sepanjang 383,55 km yang menghubungkan Tering-Ujoh Bilang-Long Pahangai Long Apari.
"Bahkan, sejak 2013 sudah terlaksana pembangunan," kata Abu Helmi. Ketiga, rencana pembangunan jalan tol Samarinda-Bontang dengan estimasi dana Rp12,3 triliun yang terbagi atas empat seksi sepanjang 94 kilometer.
Jika dirinci, masing-masing untuk seksi yaitu Seksi I Palaran-APT sepanjang 23,50 kilometer, Seksi II APT Sambera-Muara Badak 24,00 kilometer, Seksi IIl Sambera Muara Badak-Marangkayu 22,50 kilometer dan Seksi IV Marangkayu-Bontang 24,00 kilometer.
Adapun, proyek yang diperjuangkan Kaltim masuk ke PSN a.l pengendalian banjir di tiga kota (Samarinda, Balikpapan dan Bontang) dengan dana yang dibutuhkan senilai Rp934,3 miliar, pembangunan Kilang Minyak Bontang senilai Rp197,59 triliun, Jembatan Tol Balikpapan-Penajam Rp16,5 triliun, dan Pelabuhan Peti Kemas Kariangau Balikpapan sebesar Rp164.05 miliar.
Kemudian, pengembangan Pelabuhan Terminal Peti Kemas Palaran Samarinda Rp550 miliar, lanjutan pembangunan Bendungan Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Rp56,5 miliar, pembangunan Bendungan Lambakan Rp7,1 triliun dan Bendung Regulator Telake Rp1.76 triliun.
Serta, pembangunan Bendungan Sepaku-Semoi PPU senilai Rp1.27 triliun, perpanjangan runway Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan Rp500 miliar, dan pengelolaan pusat pengolahan limbah B3 terpadu Maloy seluas 557,34 hektare.
Sebelumnya, Gubernur Kaltim Isran Noor mengungkapkan bahwa peluang investasi di Kalimantan Timur masih terbuka lebar terkait proyek-proyek pembangunan infrastruktur dan proyek-proyek lainnya, sehingga dia meminta jajarannya untuk meningkatkan promosi untuk mengembangkan kawasan ekonomi khusus dan kawasan industri.
“Kita sudah mendapatkan UU baru Omnibus Law dan sudah ada UU turunannya, mudah-mudahan itu menolong dalam hal kemudahan berusaha di Kalimantan Timur,” ungkapnya.