Bisnis.com, SAMARINDA –- Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) akan menggelar operasi pasar guna menekan kenaikan harga minyak goreng.
Kepala Disperindagkop UKM Kaltim Yadi Robyan Noor menyatakan berdasarkan analisis yang Pemprov Kaltim, harga minyak goreng curah naik Rp1.500 per liter secara nasional, sedangkan minyak goreng kemasan naik Rp2.000 per liter.
“Rata-rata kenaikan (harga minyak goreng) di 10 kabupaten/kota di Kaltim berkisar 5-11 persen dengan rata-rata seharga Rp20.000 per liter dibandingkan bulan lalu," ujarnya, Selasa (18/1/2022).
Dia mengungkapkan bahwa kenaikan ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kenaikan harga CPO akibat meningkatnya permintaan CPO dunia dan terjadinya krisis energi di Eropa dan Tiongkok.
"Terkait hal tersebut, kami selalu berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan untuk memerhatikan kondisi dan keperluan di Kaltim," ungkapnya.
Menurutnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus memantau harga guna menentukan kebijakan yang tepat, karena operasi pasar dinilai bukan satu-satunya kebijakan dalam mengintervensi harga di pasar.
Pria yang akrab disapa Roby itu menjelaskan Kemendag menggelar operasi pasar minyak goreng bersubsidi seharga Rp14.000 per liter.
"Saat ini Kaltim kembali mendapat kuota 80.000 liter minyak goreng," jelasnya.
Dia menuturkan bahwa Disperindagkop Kaltim masih akan terus melakukan komunikasi dengan kementerian agar pasokan minyak goreng untuk intervensi harga di pasar bisa tetap terjamin.