Bisnis.com, SAMARINDA - Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan (Kalsel) mencatat nilai tukar petani (NTP) pada Januari 2022 sebesar 112,35 atau naik 0,6 persen dibandingkan NTP bulan sebelumnya.
Kepala BPS Kalsel Yos Rusdiansyah menyatakan kenaikan NTP ini disebabkan oleh kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian yang lebih besar dibandingkan kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun biaya produksi dan penambahan barang modal.
“Kenaikan NTP September 2021 dipengaruhi oleh naiknya NTP di tiga sub sektor pertanian, yaitu sub sektor Tanaman Pangan sebesar 1,09 persen, sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,47 persen, sub sektor Peternakan sebesar 1,27 persen,” katanya dikutip dari Berita Resmi Statistik, Jum'at (1/10/2021).
Selain itu, dua sub sektor lainnya mengalami penurunan yaitu sub sektor Tanaman Hortikultura sebesar 2,20 persen dan sub sektor Perikanan yaitu sebesar 0,33 persen
Sementara itu, secara gabungan indeks harga yang diterima oleh Petani (It) pada Februari 2022 naik sebesar 0,73 persen dibanding It bulan sebelumnya, yaitu dari 121,97 menjadi 122,86. Sedangkan, indeks harga yang dibayar oleh petani (Ib) hanya naik sebesar 0,13 persen apabila dibandingkan Ib Januari 2022, yaitu dari 109,21 menjadi 109,35.
Adapun, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) di Kalsel mengalami kenaikan sebesar 0,99 persen pada Januari 2022.
Baca Juga
Di sisi lain, perkembangan harga terendah ditingkat petani sebesar RP 4.266 per kilogram dengan varietas Ciherang Kecamatan Lampihong, Kabupaten Balangan.
Adapun, Yos menuturkan bahwa rata-rata harga gabah kualitas Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani naik 2,02 persen, dari Rp 5.430,98 per kilogram di bulan Januari 2022 menjadi Rp 5.540,58 per kilogram di bulan Februari 2022
Harga gabah di tingkat penggilingan naik 2,06 persen dari Rp 5.520,47 per kilogram di bulan Januari 2022 menjadi Rp 5.634,20 per kilogram di bulan Februari 2022.
“Kenaikan harga gabah cenderung disebabkan masa panen sudah berakhir, sehingga harga penjualan gabah cenderung naik,” pungkasnya.