Bisnis.com, BALIKPAPAN — Melonjaknya harga batu bara acuan (HBA) secara global dinilai tidak berkorelasi langsung dengan peningkatan ekonomi di Provinsi Kalimantan Timur.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim Christianus Benny menyatakan ekonomi Kaltim meningkat apabila diikuti oleh peningkatan Dana Bagi Hasil (DBH) ke Benua Etam.
“Ekonomi Kaltim naik kalo DBH Kaltim naik. Sekarang DBH Kaltim belum maksimal, UU HKPD No 1/2022 pasal 123 masih memberikan peluang untuk itu,” ujarnya, Selasa (21/6/2022).
Dia menambahkan, peluang tersebut tentunya dimanfaatkan Pemprov Kaltim dengan memberikan masukan pada Menkeu untuk menaikkan potensi DBH Kaltim agar tidak hanya berasal dari pertambangan, migas, dan kehutanan tapi juga bisa dari perkebunan.
“Perbaikan HBA hanya membantu pertumbuhan ekonomi mikro di sekitar tambang tersebut. Misal produksi meningkat, uang lembur karyawan bertambah dan lain-lain,” jelasnya.
Selain itu, dia mengungkapkan bahwa Kaltim termasuk pemberi devisa terbesar di Indonesia yang tercatat kurang lebih Rp600 triliun tiap tahunnya dari bidang migas dan batu bara.
Baca Juga
“Sedangkan DBH yang diterima masih jauh dari yang diharapkan,” pungkasnya.