Bisnis.com, BONTANG – Proses pengolahan pupuk di PT Pupuk Kaltim dipantau oleh sejumlah sistem yang terintegrasi.
Dari sisi pengawasan, tentu menggunakan Distributed Control System (DCS) yang berfungsi dalam pengawasan sejumlah mesin operasi dalam proses pembentukan pupuk.
Kendati demikian, PT Pupuk Kaltim juga masih menggunakan pneumatic system dalam pemantauan alat operasinya. Pneumatic system keluaran 1994 ini memiliki tiga fungsi dalam pusat pengendali yaitu digunakan untuk mengondisikan operasional mesin untuk utilitas, amonia dan urea.
"[Seperti] tone end diagram instrumentasi dan ada operator yang dioperasikan masih tradisional seperti hydrogen recovery unit," katanya.
Assistant Vice President Amonia Pabrik 2 Anindito Priyambudi menyatakan dalam melakukan pemantauan menggunakan pneumatic system, kendali lebih mudah jika dibandingkan dengan DCS.
"Penggunaan pneumatic system dapat membuat pengguna memperhatikan dengan cepat sebuah trouble yang ada dengan alarm otomatis yang berbunyi," tuturnya saat menerima kunjungan Tim Jelajah Agri Pupuk Kaltim, Selasa (22/8/2022).
Baca Juga
Hingga saat ini, kata Anindito, dalam menghadapi trouble pihaknya tidak mengalami kendala waktu untuk menyelesaikannya.
Sebagaimana diketahui, pneumatic system memiliki sebuah kelemahan dalam hal pengumpulan data. Sehingga, program DCS dipercaya lebih cepat dalam merespons berbagai trouble secara bersamaan melalui tampilannya yang lebih sederhana.
Salah satu penggunaan DCS system adalah screening terhadap proses granulasi. Dalam prosesnya, granulasi memerlukan ketepatan ukuran dalam rentang 2 hingga 4 sentimeter.
Untuk ukuran yang berada lebih dari 4 sentimeter atau kurang dari 2 sentimeter akan dilakukan recycle atau dikembalikan pada proses awal hingga mendapatkan bentuk yang sesuai.
Dalam industri pupuk, urea dengan jenis granulasi akan dikembangkan sesuai ketentuan ukuran tersebut.
Foreman Urea Pabrik 4 PKT Zainul Arifin menyebutkan untuk proses pembentukan Urea dipastikan mengeluarkan aroma yang khas, baik di tahap granulasi maupun prill.
"Apabila tidak terdapat bau, bisa dipastikan ada alat yang rusak atau ada yang perlu dibersihkan," sebutnya.
Bisnis Indonesia bersama Pupuk Kaltim menggelar Program Jelajah Agri yang akan mengeksplorasi Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan pada 22-25 Agustus 2022 untuk melihat langsung peran pupuk bagi industri agri. Program ini juga didukung oleh Toyota dan PT Transkon Jaya Tbk.