Bisnis.com, BONTANG – Industri agri masih memainkan peranan penting dalam perekonomian bahkan ketahanan nasional karena berkorelasi erat dengan kebutuhan pangan. Keberhasilan industri ini merupakan kerja bersama mulai dari hulu ke hilir sehingga menghasilkan produk yang berdaya saing dan produktivitas yang tinggi.
Salah satu sektor hulu bagi agroindustri adalah industri pupuk yang menghasilkan produk pupuk guna membantu menyediakan unsur hara bagi tanaman, baik organik maupun anorganik. Semakin luas lahan yang dikelola maka semakin meningkat pula pemanfaatan pupuknya.
Data dari Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia, konsumsi urea domestik sempat menurun pada periode 2020 ke 2021 dari 5,9 juta ton menjadi 5,7 juta ton. Penurunan konsumsi ini terjadi di seluruh produk pupuk domestik kecuali untuk NPK yang menunjukkan peningkatan.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kaltim Siti Farisyah Yana mengatakan pupuk berguna untuk meningkatkan unsur hara di dalam tanah baik dalam bentuk organik maupun anorganik.
Dia mengambil contoh tanah di Kalimantan Timur yang sudah dikenal luas secara umum miskin unsur hara serta lapisan humus yang tipis. “Karena itu, pemupukan sangat membantu agar unsur hara sesuai dengan kebutuhan tanaman,” katanya.
Wanita yang akrab disapa Yana itu, mengakui para petani harus mengubah mindset untuk mandiri mengenai pupuk ini karena anggaran pemerintah tidak cukup untuk memenuhi subsidi pupuk. Karena itu, petani bisa membuat pupuk secara mandiri atau menggunakan pupuk non subsidi.
Baca Juga
Adapun, dia berharap pemindahan IKN Nusantara dapat membuka pasar baru bagi petani di Kaltim karena adanya peningkatan permintaan. “Bisa juga bekerja sama dengan provinsi lain untuk memenuhi kebutuhan pangan IKN,” katanya.
Sebagai informasi, pabrik Pupuk Kaltim memproduksi urea, amoniak, dan NPK di pabriknya yang ada di Kota Bontang. Hingga 31 Juli 2022, produksi urea mencapai 1,95 juta ton (57,03%), amoniak 1,79 juta ton (64,02%) dan NPK 151.031 ton (60,41%).
Sementara itu, Senior Vice President SBU JPP Pupuk Kaltim Muhammad Erriza mengatakan bahwa industri Agri sangat penting dalam pembangunan nasional. Selain memberi manfaat bagi petani, dampak industri ini juga mampu meningkatkan kesejahteraan bagi petani.
“Untuk itu, PKT bersama Pupuk Indonesia menggagas Program Agrosolution yang saat ini berubah namanya menjadi Program Makmur, yakni program ekosistem pendampingan petani dan budidaya pertanian berkelanjutan,” terangnya.
Bisnis Indonesia bersama Pupuk Kaltim menggelar Program Jelajah Agri yang akan mengeksplorasi Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan pada 22-25 Agustus 2022 untuk melihat langsung peran pupuk bagi industri agri. Program ini juga didukung oleh Toyota dan PT Transkon Jaya Tbk.
