Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga meminta Provinsi Kalimantan Timur dan daerah lainnya harus banyak terlibat atau aktif dalam perdagangan internasional.
Menurutnya, hal tersebut dikarenakan semua produk dan barang ekspor berasal dari daerah dalam rangka peningkatan hubungan dagang internasional melalui sinergi berbagai stakeholder, baik dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) maupun pemerintah provinsi, kabupaten dan kota.
Dia menambahkan, saat ini lima produk teratas untuk ekspor di Indonesia adalah batu bara, minyak kelapa sawit, nikel, kayu dan barang elektronik.
“Kami support daerah, karena bicara kerja sama dagang kita bukan hanya sekali tapi kontinu dan produk-produk itu di ekspor sejak lama [apalagi] di Kaltim banyak sumbernya. Makanya kami sangat bersyukur ini bukti Pemda sangat kontributif kepada pemerintah pusat dalam rangka peningkatan hubungan dagang,” ujarnya dalam Forum Sinergi Duta Besar dan Daerah Memperkuat Rantai Nilai Global (Global Value Chains) Industri Kalimantan Timur Dalam Kemitraan Ekonomi Indonesia Dan Belanda, Kamis (22/9/2022).
Jerry menyebutkan, saat ini Indonesia memiliki banyak perjanjian dagang dengan, yaitu salah satunya fokus ke Negara Uni Eropa dan salah satunya Belanda.
Dia mengungkapkan bahwa Belanda merupakan mitra dagang kedua Indonesia di Uni Eropa dan Indonesia berhasil surplus perdagangan dengan Belanda sebesar US$2,9 miliar.
“Pada tahun lalu, investasi Belanda di Indonesia mencapai US$1,8 miliar, naik 24 persen dari tahun sebelumnya,” ungkapnya.
Sebagai informasi, Pelabuhan Rotterdam dan Bandara Schipol merupakan pintu masuk ekspor Indonesia ke Eropa.
Selain itu, Jerry menjelaskan neraca dagang Indonesia tercatat US$34,92 miliar pada Agustus 2022, dimana hampir menyamai neraca tahun sebelumnya yang berhasil mencapai angka US$35,34 miliar sekaligus menjadi rekor tertinggi sejak 15 tahun terakhir.
“Kurang lebih segitu Desember, tahun ini baru September hampir melebihi tahun lalu dan ini luar biasa kerja keras dari semua stakeholder,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kaltim Aswin menyampaikan bahwa Kaltim menawarkan beberapa proyek yang siap untuk investasi kepada masyarakat internasional diantaranya yaitu pusat pengelolaan limbah B3 terpadu di Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK).
Kemudian, Program Food Estate di Kabupaten Paser dan PPU (Penajam Paser Utara), Pengembangan destinasi wisata Pulau Derawan, Kakaban, Biduk-Biduk, Maratua, Sangalaki dan Kaniungan serta Proyek Pembangunan Karet Remah di Kabupaten Kutai Barat.