Bisnis.com, BALIKPAPAN — Investor asal Negeri Jiran, Malaysia tertarik membangun pabrik roti di Kawasan Industri Kariangau (KIK) Kota Balikpapan.
“Ada perusahaan Malaysia akan bangun pabrik roti namanya Gardenia. Selain itu, ada [investor] dari Korea Selatan yang banyak difasilitasi DPMPTSP Provinsi serta EU yang difasilitasi dari BKPM RI,” ujar Kepala Bidang Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Balikpapan Elok Selvia, Selasa (27/9/2022).
Dia menambahkan telah mempersilahkan para investor asing untuk berinvestasi di KIK yang dikelola lewat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Balikpapan, yaitu Perumda Manuntung Sukses.
“Jadi kita menawarkan skema, apalagi PMA, kalau mau berinvestasi dia harus menggandeng pengusaha lokal. KIK saat ini sudah ada penunjukan kepada Perumda Manuntung Sukses,” katanya.
Elok menjelaskan saat ini Kota Balikpapan memiliki Kawasan Peruntukan Industri Kariangau (KPIK) seluas 2.500 hektare, dimana di dalamnya berdiri KIK seluas 124 hektare.
“Yang kita sedang jual saat ini adalah lahan di KIK. Nanti wacananya terintegrasi dengan tol menuju ke IKN, apalagi KIK sudah pasti lahan clean and clear,” ungkapnya.
Baca Juga
Di sisi lain, dia mengungkapkan bahwa realisasi investasi Kota Balikpapan mencapai Rp4,2 triliun dari target sebesar Rp14 triliun pada kuartal II/2022.
“Realisasi Balikpapan yang jelas dari target renstra kita sudah terlampaui, tapi kan biasanya realisasi investasi besar-besarnya di kuartal III dan kuartal IV untuk menuju target,” ungkapnya.
Berdasarkan data yang dihimpun DPMPTSP Kaltim, Kota Balikpapan berada di urutan kedua untuk realisasi investasi PMDN paling besar senilai Rp4,07 triliun dengan 753 proyek dibawah Kabupaten Kutai Kartanegara sebesar Rp7,40 triliun untuk 310 proyek pada semester I/2022.
Sedangkan, Kota Balikpapan berada di urutan keenam untuk realisasi PMA dengan nilai US$19,14 juta dan 132 proyek.
Pada tahun 2021, Elok menyebutkan total realisasi investasi Kota Balikpapan melampaui target sebesar 600 persen, yaitu Rp19 triliun dari target sebesar Rp3,1 triliun.
“Mungkin ini terbantu dengan Proyek Strategis Nasional, proyek pengembangan kilang RDMP. Memang rata-rata diagendakan selama 5 tahun, dimana setiap tahunnya mampu melakukan realisasi investasi sebesar Rp10 triliun.
“Kita di Kaltim berkontribusi lebih dari 50 persen dari 10 kabupaten/kota [yang ada],” pungkasnya.