Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Pemkot Balikpapan Klaim Tren DBD Meningkat, Kasus Meninggal Didominasi Anak-anak

Tren DBD masih meningkat di Balikpapan dengan jumlah total meninggal hingga September 2022 sebanyak 5 orang.
M. Mutawallie Syarawie
M. Mutawallie Syarawie - Bisnis.com 13 Oktober 2022  |  16:55 WIB
Pemkot Balikpapan Klaim Tren DBD Meningkat, Kasus Meninggal Didominasi Anak-anak
Penderita demam berdarah dengue (DBD) - Antara

Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Pemerintah Kota Balikpapan mencatat tren kasus demam berdarah meningkat dengan kasus meninggal dunia didominasi oleh anak-anak.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty menyatakan tren DBD masih meningkat di Balikpapan dengan jumlah total meninggal hingga September 2022 sebanyak 5 orang.

“Dua kasus meninggal usia 1-4 tahun, Dua kasus meninggal usia 10-14 tahun, satu meninggal usia 15-44 tahun,” ujarnya melalui pesan singkat, Kamis (13/10/2022).

Dia memaparkan, pasien meninggal berasal dari Kelurahan Sepinggan Raya, Damai, Prapatan, Batu Ampar, dan Baru Tengah.

Jika dirinci, jumlah kasus tiap kecamatan adalah 75 kasus di Balikpapan Timur, 261 kasus Balikpapan Selatan, 219 Balikpapan Tengah,207 Balikpapan Kota, Balikpapan Barat sebanyak 133 kasus dan Balikpapan Utara dengan 238 kasus dengan total 1.133 kasus sejak Januari hingga September 2022.

Adapun, dia meminta masyarakat harus terus mewaspadai peningkatan kasus DBD di Balikpapan dengan sejumlah upaya preventif seperti, melakukan kerja bakti Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

“Segera ke dokter jika demam dan tingkatkan imunitas tubuh dengan makan bergizi dan minum yang banyak,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

demam berdarah dbd
Editor : Ajijah

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    Terpopuler

    Banner E-paper
    back to top To top