Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Karantina Pertanian Balikpapan berupaya memperketat pengawasan terhadap hewan ternak yang berpotensi terserang penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Balikpapan Akhmad Alfaraby menyatakan pengawasan lalu lintas ternak di bandara dan pelabuhan terus ditingkatkan ditengah kewaspadaan penyelundupan hewan ternak, khususnya sapi dari luar daerah.
“Karena setiap daerah yang ditutup satu komoditas, pasti [rentan] ada penyelundupan karena terkait masalah harga,” ujarnya di hadapan awak media, Jumat (14/10/2022).
Kendati demikian, Akhmad menyatakan hingga saat ini belum menemukan informasi tersebut dilapangan dan terus melakukan koordinasi dengan Satgas Penanganan PMK Kota Balikpapan.
Di sisi lain, Ketua Satgas Penanganan PMK Letjen TNI Suharyanto meminta distribusi vaksin bagi hewan ternak di Kaltim dipercepat sebagai upaya pengendalian penyebaran (PMK).
"Kaltim masih rendah cakupan vaksinasi hewan," terangnya.
Berdasarkan data yang dihimpun Satgas PMK, vaksin yang masih tersedia di Kaltim sebanyak 72.000 buah.
Suharyanto meminta, pemda Kaltim dapat memaksimalkan penggunaan vaksinasi tersebut dengan dalam dua minggu ke depan. “Apabila Kaltim mengalami kesulitan dalam memvaksinasi hewan ternak, maka bisa meminta bantuan TNI,” sebutnya.
Menurutnya, Kaltim tertinggal dengan provinsi lainnya, seperti Provinsi Bali yang dalam sehari dapat melakukan vaksinasi kepada 2.657 ekor hewan ternak, sedangkan Kaltim hanya mampu 458 ekor.
"Kalau daerah lain bisa masa Kaltim tidak bisa, saya yakin bisa," jelasnya.
Adapun, dia berharap, Pemerintah pusat dan daerah dapat bekerja gotong-royong melaksanakan vaksinasi secara serentak.
“Sehingga di bulan Desember nanti bisa mencapai 80 persen jumlah ternak divaksinasi,” pungkasnya.