Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Samarinda Bakal Punya RPH Terpadu Modern

RPH yang akan dikelola secara profesional tersebut rencananya dibangun di atas lahan seluas 22 hektare di Kelurahan Tanah Merah, Jalan Poros Samarinda-Bontang.
Rumah pemotongan hewan, di Karawaci./JIBI
Rumah pemotongan hewan, di Karawaci./JIBI

Bisnis.com, BALIKPAPAN — Pemerintah Kota Samarinda berupaya membangun Rumah Potong Hewan (RPH) terpadu dan modern guna mengatasi ketergantungan pangan dari luar daerah.

Wali Kota Samarinda Andi Harun menyatakan RPH yang akan dikelola secara profesional tersebut rencananya dibangun di atas lahan seluas 22 hektare di Kelurahan Tanah Merah, Jalan Poros Samarinda-Bontang.

Dia menargetkan, program pengembangan RPH Kota Samarinda sudah mulai dilakukan pengerjaan fisik tahun depan. “Saya akan push ini langsung, fisiknya harus dimulai tahun 2023. Untuk master plannya tahun ini harus selesai,” ujarnya yang dikutip, Senin (17/10/2022).

Dia mengungkapkan bahwa kebutuhan daging sapi di Samarinda saat ini masih banyak dipasok dari luar Provinsi Kalimantan Timur, yaitu 73,13 persen dari total 11.066 ton.

Sementara itu, distribusi sapi lokal hanya mampu memenuhi 26,8 persen kebutuhan di Kota Samarinda atau 1.200 ton yang setara dengan 12.000 ekor sapi per tahunnya.

Andi Harun menyebutkan proyeksi sektor ekonomi Kota Samarinda memiliki potensi yang sangat baik bagi bisnis penggemukan sapi yang dijalankan secara tepat, cepat, dan efisien berdasarkan kondisi geografis yang ada.

“Dibandingkan dengan mendatangkan sapi dari luar, pembudidayaan sapi dan ternak di Kota Samarinda akan memangkas lebih dari 50 persen biaya transportasi dan biaya lain-lain. Bahkan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan daging Kota Samarinda, tapi juga menjadi penyedia kebutuhan kabupaten/kota di Kaltim,” terangnya.

Menurutnya, pengembangan RPH tersebut akan dilengkapi fasilitas lengkap dari hulu ke hilir yang mampu memenuhi suplai kebutuhan daging bermutu, halal, dan higienis bagi masyarakat Kalimantan Timur dan sekitarnya.

Selain itu, dia meyakini RPH dapat berkontribusi pada kebutuhan daging bagi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara nantinya sekaligus menjadi sumber PAD melalui rest area, urban farming, ekowisata, dan lain-lain.

“RPH ini juga sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan dan swasembada daging, dan menjawab tantangan global terhadap krisis pangan dari sektor bahan pangan asal hewan,” katanya.

Andi Harun meminta semua leading sektor saling bekerja sama dan berkolaborasi dengan pihak terkait upaya optimalisasi RPH dengan tetap mempertimbangkan segi perspektif konsultan, penataan ruang, estetika, lingkungan dan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper