Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Tata Ruang (PUPR Pera) Kalimantan Timur (Kaltim) melakukan aksi jangka pendek terhadap penanganan dua area longsor di Samarinda.
Kepala Dinas PUPR Pera Kaltim Aji Muhammad Fitra Firnanda menyatakan Pemerintah Provinsi Kaltim sudah melakukan tindakan pengamanan, baik dalam penggunaan jalan maupun terhadap longsoran.
“Selanjutnya, kami segera lakukan perencanaan penyusunan desain dan penanganan fisiknya secara permanen,” ujarnya di Samarinda, Senin (18/10/2022).
Sebagai informasi, lokasi area longsor di Samarinda yang dimaksud terjadi di Jalan Pattimura (Teluk Bajau), Samarinda Seberang yang merupakan jalur menuju pintu tol Jembatan Mahkota 2 dan jalan akses tol di sekitar Stadion Utama Kaltim Palaran.
Pria yang akrab disapa Nanda itu, menjelaskan belum ada program terkait penanganan jalan longsor di Teluk Bajau tahun ini. Kendati demikian, pihaknya akan menyusun desain penanganan di akhir 2022 agar dapat segera dikerjakan pada awal 2023.
Dia mengungkapkan bahwa , sejumlah penanganan jangka pendek atau sementara yang akan dilakukan diantaranya yaitu melakukan pengamanan bidang longsoran, seperti membuat tali air, tutup terpal dan lainnya agar longsoran tidak makin membesar oleh UPTD Pemeliharaan Infrastruktur Pekerjaan Umum (PIPU) Wilayah 2 Dinas PUPR Pera Kaltim.
“Dan untuk longsoran tanah dari tebing, UPTD kita akan laksanakan pembersihan/galian material longsor tersebut. Sementara kita tutup satu jalur untuk menghindari kecelakaan. Jadi satu jalur dipakai dua arah,” ungkapnya.
Sementara itu, penanganan jalan akses Stadion Utama Kaltim Palaran dilakukan pemasangan rambu-rambu peringatan keselamatan.
“Rencana besok kalau sudah datang excavator, kita segera bekerja membersihkan tanah longsor di sana. Yang pasti, semua kita segera kerjakan agar lalu lintas masyarakat bisa tetap berjalan baik dan aman,” terangnya.
Adapun, dia meminta masyarakat untuk bersabar karena penanganan membutuhkan perencanaan/desain yang matang dan memerlukan dana cukup besar untuk fisik permanen.
“Mudah-mudahan semua berjalan lancar dan yang penting lalu lintas masyarakat masih tetap berjalan, meskipun ada sedikit hambatan,” pungkasnya.
