Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menakar Efek Batu Bara Bagi Ekonomi Kaltim Tahun Ini

Kuatnya dominasi sektor pertambangan, khususnya batu bara dipercaya masih sanggup mengerek perekonomian Provinsi Kalimantan Timur tahun ini.
Proses pemuatan batu bara ke tongkang di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian
Proses pemuatan batu bara ke tongkang di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Kuatnya dominasi sektor pertambangan, khususnya batu bara dipercaya masih sanggup mengerek perekonomian Provinsi Kalimantan Timur tahun ini.

Harga batu bara yang relatif tinggi dalam beberapa tahun terakhir, ditambah dengan kebutuhan batu bara global di tengah disrupsi pasokan energi akibat ketidakstabilan geopolitik ditengarai menjadi kunci.

Namun, beberapa aspek diyakini patut menjadi catatan dapat menjadi batu sandungan bagi harga batu bara.

Pengamat ekonomi Universitas Mulawarman Hairul menyebutkan harga batu bara secara signifikan mengalami penurunan dalam setahun terakhir. 

Yang terbaru, kata Hairul, harga batu bara acuan (HBA) sudah turun hingga hampir 30 persen.

“Penurunannya cepat sekali, saya prediksi hanya turun ke angka 200 ternyata sudah lebih dari itu,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (25/7/2023).

Sebagaimana diketahui, harga batu bara acuan (HBA) menyentuh angka US$321,59 pada Agustus 2022 sebelum akhirnya merosot menjadi US$191,6 pada Juli 2023.

Dia menilai, negara seperti India mulai mengurangi impor batu baranya dari Kaltim dan sebaliknya Kaltim tak dapat berbuat banyak dengan permintaan tersebut. 

Selain itu, dia mengungkapkan bahwa kenaikan ekspor sebenarnya tidak berdampak signifikan pada sektor riil. 

Kendati demikian, pendapatan pemerintah daerah akan turut meningkat dari pembagian pajak dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan Mineral dan Batubara.

“Spending pemerintah akan lebih besar dan belanjanya juga akan naik. Lihat saja tahun ini APBD Kaltim pecah rekor sepanjah sejarah nilainya,” terang Hairul.

Sementara itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kalimantan Timur menilai prospek perekonomian di wilayah ini bakal terus melaju tahun ini.

Ketua Kadin Kaltim Dayang Donna Faroek menyatakan perkembangan ekspor batu bara di Kaltim yang meningkat pada kuartal I/2023 menjadi optimisme tersendiri bagi kenaikan ekonomi Benua Etam.

“Sektor yang [mendorong] pastinya masih tetap batu bara. Tapi peningkatan ekonomi juga lebih meningkat dengan adanya pembangunan IKN yg perlahan lahan mulai menunjukan wujudnya,” jelasnya.

Laporan Perekonomian Provinsi Kaltim Mei 2023, ekspor batu bara Kalimantan Timur (Kaltim) melonjak 33,94 persen dalam basis tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal I/2023.

Hal ini memperlihatkan pertumbuhan yang signifikan dibandingkan baseline di periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencatatkan rapor merah.

Menginjak kuartal I/2023, ketiadaan larangan ekspor memungkinkan perusahaan batu bara untuk mengirim kembali produk mereka ke pasar ekspor.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim menyebutkan dengan kembalinya situasi ke "business as usual," terlihat gelombang naik ekspor batu bara yang signifikan pada skala tahunan (year-on-year/yoy).

Sebagian besar batu bara Kaltim dikapalkan ke Tiongkok, India, ASEAN, Korea Selatan, dan Jepang.

Kenaikan ekspor batu bara pada kuartal pertama tahun ini dipacu oleh meningkatnya permintaan dari empat dari lima negara tujuan utama, dengan pengecualian India.

Dengan Tiongkok sebagai penyerap utama batu bara Kaltim, angka pertumbuhan ekspor mencapai 48,24 persen (yoy), melonjak setelah periode kontraksi tipis sebelumnya sebesar 0,15 persen (yoy).

Angka ekspor ke ASEAN, Korea Selatan dan Jepang juga menunjukkan kenaikan yang jauh lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya, dengan pertumbuhan sebesar 26,69 persen (yoy), 81,81 persen (yoy), dan 30,93 persen (yoy).

Capaian ini merupakan peningkatan yang signifikan dari angka negatif -8,62 persen (yoy), dan kenaikan moderat 4,07 persen (yoy) dan 11,99 persen (yoy) pada kuartal sebelumnya.

Di sisi lain, India mengalami perlambatan dalam peningkatan impor batu bara Kaltim, dengan pertumbuhan hanya sebesar 21,79 persen (yoy), turun dari 39,97 persen (yoy) pada kuartal sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper