Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lonjakan Kasus DBD Terjadi di Pontianak, Begini Penanganan Pemkot

Kota Pontianak menghadapi lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal tahun 2023.
Vaksin DBD/lancet
Vaksin DBD/lancet

Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Kota Pontianak menghadapi lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal tahun 2023. 

Menurut data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pontianak ada 65 kasus DBD yang tercatat hingga saat ini, dengan wilayah Kecamatan Pontianak Kota sebagai yang terbanyak.

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan bahwa pihaknya sudah menginstruksikan Dinkes dan rumah sakit-rumah sakit di kota tersebut untuk siap menghadapi kemungkinan bertambahnya pasien DBD. 

Dia juga mengimbau masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala DBD.

“Bagi yang memiliki gejala DBD, segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat supaya pengobatannya lebih cepat,” ujarnya yang dikutip, Selasa (15/8/2023).

Selain itu, ia juga meminta RT dan lurah setempat untuk berkoordinasi dengan puskesmas terdekat untuk melakukan fogging di lingkungan terjadinya penularan DBD. 

Dia menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti, yang merupakan vektor penyakit DBD.

“Bersihkan lingkungan sekitar, jangan biarkan wadah penampung air menjadi sarang nyamuk. Intinya, jangan sampai nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak di air yang tergenang,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Saptiko menerangkan bahwa pihaknya sudah melakukan berbagai langkah antisipasi, seperti fogging, pemberantasan sarang nyamuk, penyelidikan epidemiologi, penaburan bubuk abate, dan sosialisasi pada masyarakat. 

Dia mengungkapkan bahwa kasus DBD bisa terjadi di mana saja, bahkan di tempat bersih sekalipun, asalkan ada tempat perkembangbiakan nyamuk.

“Kaleng-kaleng yang menjadi tempat penampungan air sebaiknya dibersihkan atau ditimbun. Para anak disarankan juga dapat menggunakan minyak serai atau lotion anti nyamuk, baik ketika berada di rumah maupun di sekolah,” tuturnya.

Menurut Saptiko, kebanyakan kasus DBD ini memang ditemukan pada anak-anak. 

Oleh karena itu, ia meminta orang tua untuk lebih waspada dan mengecek lingkungan tempat tinggalnya. Apabila terdapat tempat perkembangbiakan nyamuk segera dibersihkan.

“Kami harap masyarakat dapat bekerja sama dengan kami dalam mencegah dan menangani kasus DBD ini. Jangan anggap remeh penyakit ini, karena bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper