Bisnis.com, BALIKPAPAN — Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami penurunan nilai ekspor dan kenaikan nilai impor pada September 2023.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, nilai ekspor Kaltim pada September 2023 tercatat sebesar US$1,90 miliar, atau turun 5,88% dibandingkan dengan Agustus 2023. Jika dibandingkan dengan September 2022, nilai ekspor turun sebesar 42,72%.
Ketua Tim Statistik Distribusi BPS Provinsi Kalimantan Timur Marinda Dama Prianto menyatakan penurunan nilai ekspor disebabkan oleh turunnya ekspor migas maupun nonmigas. “Ini juga terjadi secara global akibat terjadinya penurunan harga-harga komoditas unggulan secara month-to-month,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (19/10/2023).
Sementara itu, nilai impor Kaltim pada September 2023 tercatat sebesar US$466,59 juta, atau naik 14,81% dibandingkan dengan Agustus 2023.
Jika dibandingkan dengan September 2022, nilai impor naik sebesar 66,23%. Peningkatan nilai impor disebabkan oleh naiknya impor migas, sedangkan impor nonmigas turun.
Akibatnya, neraca perdagangan Kaltim pada September 2023 mengalami surplus sebesar US$1,44 miliar, atau lebih rendah dibandingkan dengan surplus sebesar US$1,62 miliar pada Agustus 2023.
Baca Juga
Surplus neraca perdagangan sektor nonmigas tercatat sebesar US$1,59 miliar, sedangkan sektor migas tercatat defisit sebesar US$156,47 juta.
Dama mengungkapkan bahwa penurunan ekspor Kaltim terutama dipengaruhi oleh menurunnya permintaan komoditas utama Kaltim seperti batubara dan minyak sawit dari negara-negara tujuan utama seperti Tiongkok dan India.