Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Impor Kaltim September 2023, Begini Kondisinya

Nilai impor Kaltim pada September 2023 tercatat sebesar US$466,59 juta, atau naik 14,81% dibandingkan dengan Agustus 2023.
Suasana pembangunan Sumbu Kebangsaan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (22/9/2023). Presiden Joko Widodo menyebut progres pembangunan IKN sudah mencapai sekitar 40 persen. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Suasana pembangunan Sumbu Kebangsaan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (22/9/2023). Presiden Joko Widodo menyebut progres pembangunan IKN sudah mencapai sekitar 40 persen. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Bisnis.com, BALIKPAPAN — Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami penurunan nilai ekspor dan kenaikan nilai impor pada September 2023.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, nilai ekspor Kaltim pada September 2023 tercatat sebesar US$1,90 miliar, atau turun 5,88% dibandingkan dengan Agustus 2023. Jika dibandingkan dengan September 2022, nilai ekspor turun sebesar 42,72%.

Ketua Tim Statistik Distribusi BPS Provinsi Kalimantan Timur Marinda Dama Prianto menyatakan penurunan nilai ekspor disebabkan oleh turunnya ekspor migas maupun nonmigas. “Ini juga terjadi secara global akibat terjadinya penurunan harga-harga komoditas unggulan secara month-to-month,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (19/10/2023).

Sementara itu, nilai impor Kaltim pada September 2023 tercatat sebesar US$466,59 juta, atau naik 14,81% dibandingkan dengan Agustus 2023.

Jika dibandingkan dengan September 2022, nilai impor naik sebesar 66,23%. Peningkatan nilai impor disebabkan oleh naiknya impor migas, sedangkan impor nonmigas turun.

Akibatnya, neraca perdagangan Kaltim pada September 2023 mengalami surplus sebesar US$1,44 miliar, atau lebih rendah dibandingkan dengan surplus sebesar US$1,62 miliar pada Agustus 2023. 

Surplus neraca perdagangan sektor nonmigas tercatat sebesar US$1,59 miliar, sedangkan sektor migas tercatat defisit sebesar US$156,47 juta.

Dama mengungkapkan bahwa penurunan ekspor Kaltim terutama dipengaruhi oleh menurunnya permintaan komoditas utama Kaltim seperti batubara dan minyak sawit dari negara-negara tujuan utama seperti Tiongkok dan India.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper