Bisnis.com, BALIKPAPAN — Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kalimantan Timur (Kaltim) tercatat telah menyalurkan dana sebesar Rp44,36 miliar kepada 1.230 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) hingga Juli 2023.
Salah satu program unggulan TPAKD Kaltim adalah KURKaltim.com, yang merupakan platform digital untuk mempermudah proses pengajuan dan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Program ini telah memfasilitasi 491 debitur KUR dengan total dana yang telah disalurkan Rp31,31 miliar.
Selain itu, TPAKD Kaltim juga memiliki program Kredit Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR), yang bertujuan memberantas praktik rentenir dan memberikan bantuan modal usaha bagi pelaku UMKM yang membutuhkan.
Program ini dijalankan oleh TPAKD Kabupaten/Kota dengan nama yang berbeda-beda sesuai dengan karakteristik daerah masing-masing. Di Kabupaten Kutai Kartanegara, program K/PMR disebut Kredit Kukar Idaman (KKI), yang menyasar pelaku UMKM sektor pertanian, perikanan, pengolahan, serta perdagangan dan jasa.
Program ini telah menyalurkan Rp8,89 miliar kepada 540 pelaku UMKM sepanjang tahun 2023 hingga periode Juli 2023.
Sementara itu, di Kota Samarinda, program K/PMR disebut Kredit Berusaha, Beruntung, Berkah (Bertuah), yang ditujukan untuk pelaku usaha produktif. Program ini telah menyalurkan Rp4,16 miliar kepada 199 debitur sepanjang tahun 2023 hingga periode Juli 2023.
Baca Juga
Selain program-program tersebut, TPAKD Kota Samarinda juga turut mendukung upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan, serta mendorong budaya menabung sejak usia dini bagi pelajar sekolah melalui pelaksanaan program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR).
“Program KEJAR bertujuan untuk membentuk karakter anak-anak yang cermat dalam mengelola keuangan dan memiliki tabungan untuk masa depan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (20/10/2023).
Di sisi lain, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Made Yoga Sudharma menyatakan akan terus berupaya melakukan penyuluhan dan publikasi digital dengan berbagai macam kegiatan sosialisasi dan edukasi yang diselenggarakan meliputi kegiatan secara daring maupun luring.
“Bentuk kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain seminar, Training of Trainers (ToT), Webinar, Workshop, Podcast, Talkshow Radio, publikasi digital maupun melalui media sosial,” katanya.
Dia berharap bahwa kegiatan-kegiatan tersebut dapat meningkatkan pemahaman dan memperdalam pemahaman masyarakat, pelaku industri, praktisi, hingga akademisi mengenai ekonomi dan perkembangan keuangan di Indonesia.