Bisnis.com, BALIKPAPAN — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana membangun fly over atau jalan layang di Simpang Muara Rapak Balikpapan, Kalimantan Timur, untuk mengatasi kemacetan yang sering terjadi di kawasan tersebut.
Proyek ini ditaksir membutuhkan anggaran sekitar Rp500 miliar yang terdiri dari biaya konstruksi dan pembebasan lahan.
Direktur Pembangunan Jalan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Wida Nurfaida mengatakan, biaya konstruksi diperkirakan sekitar Rp200 miliar, sedangkan biaya pembebasan lahan sekitar Rp300 miliar.
“Lahan yang harus dibebaskan mencapai 1,5 hektare yang sebagian milik masyarakat, Pemerintah Kota Balikpapan, dan Pertamina,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip, Jumat (17/11/2023).
Wida menambahkan, pembangunan fly over ini sudah disepakati sejak tahun lalu, setelah terjadi kecelakaan maut yang menewaskan empat orang dan melukai puluhan orang lainnya di lokasi tersebut.
Saat itu, pemerintah juga melakukan penanganan jangka pendek berupa pelebaran jalan sepanjang 200 meter yang sudah selesai pada tahun 2022. “Kami memilih fly over daripada underpass karena kondisi tanah dan topografi di sini tidak memungkinkan untuk membuat terowongan,” tutur Wida.
Baca Juga
Namun, Wida mengakui bahwa pembangunan fly over ini masih menghadapi kendala terutama terkait lahan milik Pertamina yang harus dikordinasikan lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait.
Dia berharap ada sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kota, serta Pertamina untuk mempercepat proses pembebasan lahan. “Kami sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Balikpapan dan Pemerintah Provinsi Kaltim untuk menanggung biaya pembebasan lahan milik masyarakat,” pungkasnya.