Bisnis.com, BALIKPAPAN — Angka kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, menunjukkan tren penurunan sepanjang tahun 2023.
Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan mencatat ada sebanyak 317 kasus positif dan 28 kasus di antaranya meninggal dunia dari 20.000 orang yang telah melakukan testing screening HIV.
Ketua Tim Kerja Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular DKK Balikpapan, Dewa Gede Dony Lesmana menyatakan jumlah tersebut tidak naik signifikan dibandingkan tahun 2022 yang tercatat 338 kasus.
Namun, hal ini bukan berarti DKK Balikpapan bisa bersantai-santai. DKK Balikpapan terus berupaya untuk menemukan kasus sebanyak-banyaknya sehingga ketika ditemukan dan diobati, rantai penularan dapat terputus.
“Belum signifikan peningkatannya. Data itu yang diambil dari layanan kesehatan yang ada di Kota Balikpapan,” ujarnya baru-baru ini.
Dewa menambahkan, penderita kasus HIV ini didominasi para pekerja seks komersial, hubungan sesama jenis, kelompok transgender dan lain-lain.
Baca Juga
“Untuk domain usia yang terdikasi HIV ini usia rata-rata 25 tahun sampai dengan 49 tahun, usia produktif. Selain itu karateristik pengidap HIV itu mereka berobat ke lokasi yang jauh karena memang faktor kerahasian,” bebernya.
Dari catatan data terakhir, kata Dewa, potensial perluasan wilayah berisiko HIV berada di Kecamatan Balikpapan kota. Terkait hal itu, DKK tengah melakukan langkah-langkah pencegahan dengan memutus rantai penularan dengan menggencarkan testing dan screening.