Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Sektor industri pengolahan Kalimantan Timur tertunduk lesu dengan mencatatkan penurunan sebesar -0,64% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal I/2024.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan pertumbuhan positif kuartal sebelumnya yang tercatat sebesar 0,12% yoy.
Kepala KPwBI Kaltim Budi Widihartanto menyatakan penurunan ini secara signifikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Kaltim secara keseluruhan dengan kontribusi negatif sebesar -0,13% yoy.
Penurunan kinerja sektor ini terutama disebabkan oleh penurunan produksi gas alam cair (LNG), dengan indeks produksi LNG turun dari 72,70 menjadi 68,51.
Selain itu, ekspor minyak kelapa sawit (CPO) juga mengalami kontraksi sebesar -8,99% yoy, meski harga CPO menunjukkan peningkatan.
“Penurunan kinerja LU Industri juga tergambar pada penurunan ekspor CPO meskipun harganya yang tumbuh positif,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (18/6/2024).
Baca Juga
Di sisi lain, LU Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, dan Perikanan tumbuh lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya dengan pertumbuhan sebesar 3,69% yoy.
Kebangkitan ini didorong oleh curah hujan yang lebih baik, sehingga meningkatkan kualitas panen serta harga Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit.
Budi menjelaskan, pertumbuhan LU Pertanian memberikan kontribusi positif sebesar 0,24% yoy terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltim.
Adapun, dia menuturkan Nilai Tukar Petani (NTP) dan Indeks yang Diterima Petani (IT) juga mengalami peningkatan yang memperjelas peningkatan kesejahteraan oleh petani.