Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Primer dan Tersier Jadi Pemain Utama Investasi di Kaltim Kuartal II/2024

Investasi di Kalimantan Timur (Kaltim) menunjukkan dinamika yang signifikan pada kuartal II/2024.
Ilustrasi investasi/Freepik
Ilustrasi investasi/Freepik

Bisnis.com, BALIKPAPAN – Investasi di Kalimantan Timur (Kaltim) menunjukkan dinamika yang signifikan pada kuartal II/2024.

Jika dirinci, pertumbuhan di sektor primer ini didorong oleh peningkatan investasi domestik (PMDN) sebesar 26,6% YoY, yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Sebaliknya, investasi asing (PMA) di sektor ini mengalami kontraksi sebesar -9,02% YoY. 

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltim, Budi Widihartanto menyatakan investasi di sektor primer yang meliputi pertanian dan pertambangan, mengalami pertumbuhan sebesar 17,32% secara tahunan (Year-on-Year/YoY), setelah sebelumnya mengalami kontraksi sebesar -6,63% YoY pada kuartal sebelumnya.

"Peningkatan investasi domestik mencerminkan kepercayaan investor lokal terhadap potensi ekonomi daerah, meskipun investasi asing sedang mengalami tekanan akibat ketidakpastian global," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (14/10/2024).

Selain sektor primer, sektor tersier juga mencatat pertumbuhan yang kuat, yaitu sebesar 32,3% YoY, dimana masih relatif stabil dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 32,4% YoY. 

Budi menyebutkan, pertumbuhan ini terutama didorong oleh investasi domestik yang tumbuh sebesar 40,01% YoY, sementara investasi asing hanya tumbuh sebesar 3,69% YoY. 

Dia melanjutkan, pertumbuhan di sektor tersier tidak lepas dari peningkatan aktivitas perdagangan dan kinerja konstruksi oleh pemerintah dan swasta dalam negeri. 

"Tetap tingginya pertumbuhan investasi di sektor tersier tidak terlepas dari peningkatan aktivitas perdagangan akibat tingginya kunjungan ke wilayah Kaltim, serta peningkatan kinerja konstruksi oleh pemerintah dan swasta dalam negeri," tegasnya.

Kendati demikian, pertumbuhan investasi secara keseluruhan tertahan oleh penurunan di sektor sekunder. Investasi di sektor industri pengolahan mengalami kontraksi sebesar -9,82% YoY, setelah sebelumnya tumbuh positif sebesar 20,76% YoY. 

Baik PMDN maupun PMA di sektor ini mengalami penurunan, masing-masing sebesar -21,45% YoY dan -7,5% YoY. Penurunan ini sejalan dengan penurunan kinerja lapangan usaha industri pengolahan.

Lebih lanjut, survei Bank Indonesia menunjukkan peningkatan pada likert scale investasi, dimana komponen investasi pada kuartal II/2024 tumbuh sebesar 9,65% YoY atau lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang mencapai 7,30% YoY.

Dari sisi Komponen Penanaman Modal Tetap Bruto (PMTB) mencatatkan andil pertumbuhan tertinggi di antara komponen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sisi pengeluaran lainnya, yakni sebesar 2,78% YoY.

Dia memaparkan realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tumbuh sebesar 13,46% YoY, masih lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang hanya mencapai 4,99% YoY. 

Adapun, dia menuturkan Penanaman Modal Asing (PMA) mengalami kontraksi sebesar -12,66% YoY, setelah sebelumnya tumbuh positif sebesar 16,78% YoY. 

"Terkontraksinya investasi asing ini tidak terlepas dari dampak rambatan gejolak geopolitik global yang membuat investor asing cenderung mencari instrumen investasi yang lebih aman, seperti dolar dan emas," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper