PENAJAM, Kalimantan Timur - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara menganggarkan Rp10 miliar dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2016 untuk membangun pemukiman masyarakat miskin pedesaan.
Bupati Penajam Paser Utara Kalimantan Timur Yusran Aspar mengatakan anggaran senilai Rp10 miliar tersebut akan digunakan dalam proyek penataan lingkungan pemukiman masyarakat miskin pedesaan.
"Nantinya, masyarakat terasing, miskin dan terpencil akan kami buatkan satu pemukiman," ujarnya, Selasa (26/1/2016).
Program penataan lingkungan pemukiman masyarakat miskin pedesaan ini merupakan langkah Pemkab untuk mengentaskan kemiskinan di wilayah Penajam Paser Utara.
Yusran menuturkan pemkab akan membangun pemukiman layak huni untuk masyarakat miskin dimana dalam satu pemukiman akan ada 200 kepala keluarga.
Rencananya, dalam satu rumah akan diberikan dua kamar dimana satu kamar dapat digunakan oleh pemilikinya dan kamar lainnya dapat disewakan sebagai homestay sehingga masyarakat memperoleh pemasukan.
"Mereka bisa menyewakan kamar untuk dijadikan homestay sehingga tambah penghasilan. Lokasinya tentu di daerah yang berpotensi wisata. Tahun ini ada di dua lokasi. Kami akan kumpulkan masyarakat yang tinggal di hutan," katanya.
Di pemukiman tersebut, juga akan dilatih baik bercocok tanam, pengolahan biogas dari kotoran sapi, maupun home industri untuk sehingga bisa menjadi mata pencaharian.
"Salah satu lokasinya itu di desa Sidorejo yang dijadikan ternak sapi, mereka nanti kami latih untuk membuat biogas dari kotoran sapi, bisa juga pemukiman itu dibuat home industri," ucapnya.
Yusran berharap langkah Pemkab dalam membangun lingkungan pemukiman masyarakat miskin pedesaan ini dapat menjadi pilot project maupun contoh bagi perusahaan yang akan Corporate Social Responsibility (CSR).
"Kami akan buat rumah layak huni tahun ini ya katakanlah akan ada 25 rumah. Kami stimulus dulu, berharapnya, swasta akan lanjutin, sebagai salah satu bagian CSR daripada lakuin seremony saja," tuturnya.