Bisnis.com, SAMARINDA - Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak meminta para pejabat provinsi bahu membahu bersama dengan Pemerintah Kota Samarinda untuk menyelesaikan permasalahan banjir di Samarinda.
"Mari kita bantu walikota Samarinda ngurangi tekanan masalah banjir. Saya yakin kita bisa lakukan, kita duduk bersama. Jangan seperti yang lalu, kita bicara banjir tapi walikota enggak hadir," ujarnya dalam acara buka bersama di lingkungan Pemprov, Sabtu (11/6/2016).
Anggaran untuk menyelesaikan permasalahan banjir mencapai lebih dari Rp600 miliar. Namun ternyata anggaran itu tidak bisa digunakan dengan baik karena kasus pembebasan lahan dan lainnya.
"Saya mohon ini suatu pekerjaan rumah bersama. Saya sudah menyarankan agar revisi tata ruang Samarinda segera dilakukan," katanya.
Awang menuturkan Kota Samarinda akan dijadikan kota tertutup dimana tidak lagi menerima pendatang baru. Para pendatang baru boleh datang dan tinggal di Samarinda tetapi tidak lagi berada di kotanya.
"Pendatang baru diizinkan untuk tinggal di Samarinda seberang dengan dibangun kota baru kota satelit saya kira lebih mudah diatur dibandingkan yang ada sekarang," ucapnya.
Menurutnya, akses menuju kota Samarinda tidak ada masalah karena sudah ada 4 jembatan yakni Jembatan Mahakam Ulu, Jembatan Mahakam, Jembatan Mahkota, dan nantinya akan ada Jembatan kembar.
Samarinda kota yang ada sekarang, lanjutnya, akan ditata ulang seperti pengalaman yang ada di luar negeri.
"Tidak ada masalah diam di sebrang atau disini," ujar Awang.