Bisnis.com, BALIKPAPAN - Pengaturan pola konsumsi menjadi pilihan utama bagi Pemerintah Kota Balikpapan untuk pengendalian laju inflasi sepanjang tahun ini.
Asisten Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesra Pemkot Balikpapan Sri Soetantinah mengatakan tantangan pengendalian laju inflasi 2017 adalah gangguan produksi di daerah pemasok akibat faktor cuaca, sebab kota minyak masih mengandalkan pasokan bahan pangan dari luar daerah.
"Tahun ini kami buat perencanaan yang lebih ketat. Cabai misalnya, kami sudah berupaya menekan dengan program tanam cabai, dan mengandalkan petani lokal meskipun terkendala cuaca hujan. Tapi hasilnya cukup mampu menekan harga cabai di pasar," jelasnya, Rabu (29/3/2017).
Demikian juga dengan pola konsumsi sayur-mayur berkontribusi besar dalam laju inflasi bulanan. Oleh karena itu, stabilitas harga pasar pun bergantung pada cuaca.
Pihaknya mencoba mengkampanyekan pengaturan pola konsumsi. Apabila harga salah satu komoditas utama melonjak, masyarakat diharapkan mampu mencari komoditas alternatif untuk dikonsumsi.
"Kalau permintaan turun kan inflasinya tertekan juga akhirnya. Kalau wortel mahal, ya cari sayuran lain dulu," sambung Tantin.
Baca Juga
Komoditas lain juga digadang-gadang akan berkontribusi pada laju inflasi, yakni tarif listrik. Untuk mengantisipasi dampak pencabutan subsidi tarif listrik, pemkot akan mendata rumah tangga sasaran.
"Kalau memang tidak mampu, maka kami akan buatkan berita acara untuk diberikan ke PLN. Agar warga tetap mendapatkan listrik bersubsidi, tentu dengan kriteria yang sudah ditetapkan," tutupnya.