Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Stagnan, Perbankan Syariah Peroleh Pangsa Kredit 10%

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan mencatat pangsa pembiayaan perbankan syariah sepanjang kuartal I/2017 sebesar 10,13% dari total pangasa penyaluran kredit.
Pelayanan di salah satu bank syariah./Ilustrasi-Bisnis
Pelayanan di salah satu bank syariah./Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, BALIKPAPAN--Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan mencatat pangsa pembiayaan perbankan syariah sepanjang kuartal I/2017 sebesar 10,13% dari total pangasa penyaluran kredit.

Adapun jumlah pembiayaan yang telah tersalurkan mencapai Rp2,34 triliun, dengan pertumbuhan yang menurun 4,82% secara tahunan. Sedangkan penghimpunan dana pihak ketiga tumbuh sebesar 2,69%, dengan total dana terhimpun mencapai Rp1,61 triliun.

Kendati pertumbuhannya minus, besaran pangsa pembiayaan itu dinilai cukup baik. Mengindikasikan peranan perbankan syariah yang mulai meningkat dalam sistem keuangan masyarakat.

"Pangsa pembiayaan syariah mencapai 10,13%, realisasi itu bahkan lebih baik dari pangsa pembiayaan syariah secara nasional yang hanya sekitar 5% dari total penyaluran kredit perbankan," jelas Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi Kpwk BI Balikpapan Thomy Andryas, Senin (8/5/2017).

Dia pun optimistis pertumbuhan kinerja perbankan syariah akan membaik sepanjang 2017. Penurunan pertumbuhan sepanjang kuartal pertama diharapkan hanya menjadi titik bawah dari rata-rata pertumbuhan hingga kuartal akhir.

Realisasi rasio non performing financing juga tercatat naik, menjadi 4,34% sepanjang kuartal pertama 2017. Kendati demikian, rasio NPF syariah masih terbilang cukup baik bila dibanding dengan rasio NPL perbankan konvensional yang menembus level 12%.

"4,34% masih relatif tinggi, tapi masih di bawah 5%. Artinya masih lebih bagus bila dibanding rasio NPL konvensional yang sudah sangat melebihi batas 5%," sambungnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan penyaluran pembiayaan syariah secara umum di kota minyak dominan tersalurkan untuk konsumsi rumah tangga, sebesar 46,19%.

Namun untuk jenis produktif, pembiayaan syariah dominan tersalurkan pada sektor konstruksi sebesar 13%, disusul dengan sektor transportasi sebesar 12,7%, dan sektor pergudangan dan komunikasi.

"Hingga saat ini kami belum dapat info perihal ekspansi bank syariah. Sekarang perbankan cenderung bertahan saja, karena kondisi ekonomi belum menentu, yang penting survive dulu, baru ekspansi," tutup Thomy.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nadya Kurnia
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper