Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Balikpapan Segera Luncurkan Perempuan Peduli Inflasi

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Balikpapan akan segera menggencarkan program baru yaitu Perempuan Peduli Inflasi tahun ini.

Bisnis.com, BALIKPAPAN – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Balikpapan akan segera menggencarkan program baru yaitu Perempuan Peduli Inflasi tahun ini.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Balikpapan, Suharman Tabrani menyatakan demi menjaga inflasi, tahun ini Bank Indonesia Cabang Balikpapan masih akan melanjutkan beberapa program lama. Adapun program baru yang baru akan dimulai tahun ini adalah Perempuan Peduli Inflasi.

“Kami akan melanjutkan program Ulama Peduli Inflasi, program baru Kampung Wisata Peduli Inflasi, kemudian juga yang paling baru belum dilaunching berniat membuat program Perempuan Peduli Inflasi,” kata Suharman di Rumah Jabatan Kepala Perwakilan Bisnis Indonesia, Selasa (29/1/2019).

Dia menyatakan sejumlah program itu adalah upaya mengendalikan inflasi, sisi rupiah, dan sisi fiskal juga dari sisi pembayaran. Suharman mengklaim pihaknya masih akan terus berkoordinasi dengan pemerintah.

“Kemudian perbankan, dengan pihak lain, kita akan tetap menyediakan kebutuhan masyarakat, dan juga sektor usaha, termasuk perbankan, kebutuhan uang, dan transaksi sehari-hari,” terangnya.

Selain program Ulama Peduli Inflasi dan Kampung Wisata Peduli Inflasi, Suharman menyatakan bahwa pihak Bank Indonesia Wilayah Balikpapan juga akan fokus menjalankan program lama yakni Sekolah Peduli Rupiah.

Dia menyebut, target program Sekolah Peduli Rupiah tahun ini akan diperlus sampai ke Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

“Jadi nanti peserta siswa-siswi di Balikpapan maupun di PPU,” sambung Suharman.

Dia juga menyatakan pihaknya akan fokus menjalankan peran kerjasama dengan Pemerintah Kota Balikpapan, khususnya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapped) dalam Tim Peningkatan Ekonomi Daerah (TPED).

“Forum ini kerjasamanya dengan Bappeda tujuannya mencari alternatif pertumbuhan ekonomi yang baru. Selama ini bersifat SDA [Sumber Daya Alam], itu ternyata tidak bisa berkelanjutan, sudah saatnya mencari sumber pertumbuhan baru dan peningkatan ekonomi daerah dengan lebih cepat,” kata Suharman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper