Bisnis.com, BALIKPAPAN—Inflasi merupakan musuh dalam selimut yang tanpa disadari dapat menggerus nilai uang pendapatan masyarakat.
Karena itu, pengendalian inflasi menjadi pekerjaan rumah bersama selain juga untuk memberikan pemahaman lebih lanjut mengenai kondisi perekonomian di suatu wilayah.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan (KPwBI Balikpapan) bersama dengan Pemerintah Kota Balikpapan dan Tim Penggerak PKK Kota Balikpapan meluncurkan Gerakan Wanita Mathilda atau mandiri, terampil, dan berdaya sebagai upaya pengendalian inflasi secara lebih masif.
Launching kegiatan ini dilakukan di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan dan dibuka langsung oleh Wali Kota Balikpapan Rizal Efendi bersama dengan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Bimo Epyanto serta Ketua TP PKK Kota Balikpapan Arita Rizal Effendi.
Kegiatan ini dihadiri juga oleh anggota TPID, PKK, Camat dan Lurah Kota Balikpapan serta 200 peserta dari perwakilan 20 kelurahan di Kota Balikpapan.
Bimo mengatakan program GWM lebih menyasar para wanita untuk bersama-sama terlibat dalam pengendalian inflasi daerah di Kota Balikpapan.
Baca Juga
Program ini merupakan program edukasi tentang urban farming, kampanye inflasi dan pengelolaan keuangan keluarga kepada kelompok perempuan yang dilakukan melalui kompetisi antar kelompok atau komunitas perempuan.
“Harapannya, inflasi dapat terkendali karena masing-masing paham akan peran dan tanggung jawabnya,” kata Bimo, Selasa (30/7/2019).
Dalam kegiatan ini, para peserta GWM juga akan diberikan pembekalan mengenai informasi kebanksentralan dan edukasi inflasi; pengetahuan dasar uang rupiah dan kampanye cinta rupiah; pengelolaan keuangan keluarga yang bertujuan untuk mengkampanyekan bijak dan cerdas berbelanja di lingkungan keluarga dan kelurahannya masing-masing
Selain itu, masing-masing kelurahan juga akan diberikan bantuan sebesar Rp2 juta untuk melakukan sosialisasi serta 1.000 bibit tanaman cabai dan 100 bibit tomat untuk mendukung kegiatan urban farming.
Para peserta juga akan dibekali budidaya tanaman secara urban dengan pemanfaatan lahan pekarangan oleh narasumber yang telah berpengalaman.
Bimo berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran para wanita sebagai pengelola keuangan keluarga tentang berbelanja secara bijak, pemanfaatan lahan pekarangan (urban farming) oleh masing-masing rumah tangga sehingga dapat memenuhi kebutuhan terhadap komoditas holtikultura secara mandiri, meningkatkan finansial literasi dan mendorong inklusi keuangan masyarakat, serta mendukung pemberdayaan wanita kota Balikpapan untuk menjadi wanita yang mandiri, terampil dan berdaya.
Sementara itu, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi berharap kegiatan ini dapat terus dijalankan secara rutin oleh masyarakat sehingga dapat membantu pengendalian inflasi.
Selama ini, Balikpapan memang mendatangkan sebagian besar kebutuhan pangan, sandang, bahkan juga papan dalam bentuk bahan bangunan dari daerah lain.
“Kalau inflasi terkendali, nilai uang kita juga tergerus tidak terlalu besar,” pungkasnya.