Bisnis.com, BANJARMASIN- Direktur Utama Bank Kalsel Agus Syabarrudin optimis kinerja bisnis Bank Kalsel hingga akhir tahun 2019 ini dapat sesuai target.
Keoptimisan sendiri menurutnya beralasan, jika melihat kinerja bisnis Bank Kalsel hingga Juni Tahun 2019 dan dibandingkan dengan Juni Tahun 2018 lalu.
“Kami optimis kinerja bisnis Bank Kalsel jauh lebih baik dibanding tahun 2018 lalu. Bahkan target kinerja yang sebelumnya dicanangkan juga diusahakan dapat terealisasi,” ungkapnya, Jumat (18/10/2019) di Kantor Cabang Utama Bank Kalsel di Banjarmasin.
Berdasarkan data yang dirilis Bank Kalsel, total asset Bank Kalsel hingga Juni Tahun 2019 tembus diangka Rp16.416.437.000. Angka ini meningkat jika dibandingkan dengan Juni Tahun 2018 lalu yang mencapai Rp13.839.661.000.
Kemudian untuk kredit dan pembiayaan hingga Juni Tahun 2019 tercatat sudah tembus Rp10.313.953.000, jauh lebih tinggi dibanding Juni Tahun 2018 lalu yang hanya Rp9.078.609.000.
Lalu untuk dana pihak ketiga jika pada Juni Tahun 2018 lalu sebesar Rp11.110.384.000, maka pada Juni Tahun 2019 naik menjadi Rp13.565.811.000.
“Meningkatnya asset, kredit dan pembiayaan hingga dana pihak ketiga ini juga diimbangi dengan kinerja keuangan Bank Kalsel yang menggembirakan,” tambahnya.
Hal ini bisa dilihat dari Return On Equity (ROE) Bank Kalsel hingga Juni Tahun 2018 mencapai 12,24 persen. Kemudian untuk ROA (Return on Assets) dikisaran 1,86 persen dan Net Interest Margin (NIM) tembus diangka 5,55 persen.
“Sedangkan untuk Non Performing Loan (NPL) atau kredit macetnya mengalami penurunan mencapai 4,36 persen. Padahal jika berkaca pada Juni Tahun 2018 lalu tembus diangka 5,26 persen,” tegasnya.
Agar semua target yang dicanangkan bisa tercapai, Bank Kalsel terus berbenah diri untuk dapat lebih dipercaya nasabah dan mampu bersaing dengan perbankan nasional.
Baik itu dengan melakukan kerjasama dengan berbagai pihak dalam mengembangkan layanan perbankan Bank Kalsel, membenahi Sumber Daya Manusia (SDM) dan teknologi dilingkungan internal, hingga melakukan ekspansi pembiayaan ke sektor produktif melalui Bank Kalsel Cabang Jakarta.
“Upaya kita untuk lebih banyak mendorong pembiayaan produktif sendiri melalui Cabang Bank Kalsel di Jakarta sangat baik. Ini bisa terlihat dari perbandingan kredit konsumtif dan produktif di Bank Kalsel yang hanya terpaut sedikit, yakni untuk kredit konsumtif mencapai 50,30 persen dan kredit produktif sebesar 49,70 persen,” tukasnya.