Bisnis.com, BALIKPAPAN – Performa penjualan rumah kecil, menengah, dan besar di Balikpapan dalam beberapa waktu terakhir terpuruk. Bahkan, di tengah pandemi Covid-19 ini, tak ada penjualan sama sekali.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Komisariat Real Estate Indonesia (REI) Balikpapan Andi Arief Mulya Dwi Hartono. Menurutnya, pasokan rumah yang ada saat ini terbilang banyak, tetapi peminatnya tidak ada.
“Bahkan rumah besar dengan promo gila-gilaan sama seperti rumah menengah dan kecil seperti tahun sebelumnya sepi peminat,” katanya saat dihubungi, Senin (25/5/2020).
Andi menjelaskan bahwa sebenarnya kondisi kemampuan daya beli menurun sudah berlangsung sejak akhir tahun lalu. Namun, kondisinya menjadi kian sulit tetapi saat ini.
Alhasil, jelas dia, banyak pekerja di sektor properti yang di rumahkan. "Kondisi paling bagus mereka mendapat bayaran setengah dari biasanya."
Oleh karena itu, REI Balikpapan meminta kepada pemerintah agar pengusaha properti diberikan relaksasi, khususnya kepada sektor yang menggarap proyek perumahan kecil atau menengah.
Baca Juga
Sektor tersebut, jelas dia, perlu dibantu dalam upaya menggerakkan ekonomi di Balikpapan. Pengembang dalam segmen itu dinilai membutuhkan modal guna mengoptimalkan aset yang dimiliki.
“Untuk bangun kan butuh bantuan likuiditas. Kalau dulu bantuan liquiditas diberikan kepada pengusaha besar, kenapa tidak diajukan kepada pengusaha UMKM,” jelasnya.
Adapun, Bank Indonesia (BI) Perwakilan Balikpapan mencatat kredit konsumsi kepemilikan rumah pada triwulan I 2020 turun -2,98 persen. Semakin turun dari kuartal IV 2019 sebesar -0,65 persen. Quartal I 2019 lebih baik yaitu tumbuh 1,35 persen.