Bisnis.com, BALIKPAPAN—Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK) mendapat prioritas percepatan agar dapat segera menjadi lokasi industri di Kalimantan Timur.
PIC KEK MBTK dari Perusda Melati Bhakti Satya Ade Himawan mengatakan bahwa berdasarkan hasil rapat terakhir dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, KEK MBTK menjadi salah satu lokasi kawasan ekonomi khusus yang perlu mendapatkan dukungan penuh. “Kami akan di-support. Kami diberi waktu sampai dengan 1 tahun untuk dapat menarik investor,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (25/5/2021).
Dia mengakui sejumlah hal masih menjadi tantangan dalam menarik investor ke KEK MBTK. Pertama, akses dari dan menuju kawasan. Ade menyebutkan ada jalan yang masih perlu mendapatkan perbaikan karena longsor. Karena itu, pihaknya berkoordinasi agar perbaikan jalan tersebut bisa segera diselesaikan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, katanya, sudah mengalokasikan beberapa pos anggaran untuk perbaikan akses menuju KEK MBTK.
Selain itu, kata Ade, pelabuhan yang ada di KEK MBTK juga bisa menjadi alternatif jalan akses dari dan menuju ke kawasan. “Jadi, kami memberikan dua opsi dari dan menuju kawasan, yakni melalui darat dan laut,” tuturnya.
Kedua, penyesuaian harga sewa lahan. Sesuai surat keputusan Bupati Kutai Timur, katanya, sudah ada perhitungan harga tetapi menurut investor harganya masih terlalu tinggi. “Kami mendorong adanya revisi terkait dengan harga. Saat ini sedang berproses di Pemkab Kutai Timur,” katanya. Dia mengakui dukungan pemerintah daerah, baik pemerintah provinsi maupun kabupaten terhadap kawasan ini sangat besar dan terus terjalin baik hingga saat ini.
Ade menambahkan akhir tahun ini direncanakan pembangunan jaringan listrik bisa selesai sehingga kapasitas daya di dalam kawasan dapat meningkat hingga 60MW. Dia berharap apabila kendala tersebut selesai, investor dapat mulai masuk ke kawasan.