Bisnis.com, SAMARINDA — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) mengklaim belum ada kasus terkonfirmasi positif Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) bagi hewan ternak di wilayah setempat.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim Munawar menyatakan sebagai bentuk kewaspadaan terhadap PMK, pihaknya melakukan inspeksi mendadak (sidak) dengan pengujian terhadap hewan dimaksud.
Pengujian dan pemantauan dilakukan di Kabupaten Kutai Timur oleh tim Laboratorium Povinsi dan Tim Dinas Peternakan Kutai Timur dan Polres Sangatta dibeberapa titik seperti, di Teluk Pandan dan Sangatta Selatan.
"Alhamdulillah tidak ditemukan gejala klinis PMK," ujarnya yang dikutip, Senin (16/5/2022).
Selain itu, pemantauan juga dilakukan di Kota Bontang oleh tim Laboratorium Provinsi, BVet Banjarbaru, beserta tim Dinas Peternakan Kota Bontang.
"Alhamdulillah, kedua daerah yang dipantau dan dilakukan sidak, tidak ditemukan gejala klinis PMK hewan ternak. Semoga seluruh Kaltim juga tidak terjadi," katanya.
Baca Juga
Dia menambahkan, dari hasil survei UPTD Laboratorium Keswan dan Kesmavet (LKK) kondisi terkini Kaltim masih aman, dimana pihaknya telah mensurvei di lokasi-lokasi peternakan dan rumah potong hewan (RPH) di 10 Kabupaten dan Kota se Kaltim.
Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, dari 2.566 ternak yang diperiksa a.l 1.361 sapi, 1.175 kambing dan 30 domba, tidak ditemukan gejala klinis ada yang terpapar PMK.
Kemudian, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim telah menghentikan pasokan sapi dari Provinsi Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat, mengingat kedua provinsi tersebut bersatatus wabah PMK.
Adapun, dia menuturkan berbagai langkah-langkah yang dilakukan agar PMK tidak masuk ke Kaltim salah satunya meningkatkan pengawasan lalu lintas hewan di cek point di Muara Komam dan Batu Engau.