Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polda Kaltim dan Kutai Refinery Nusantara Jalin Sinergi Pengamanan Objek Vital Nasional

Kapolda Kaltim Imam Sugianto menyatakan melalui penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama, pihak kepolisian berupaya membangun komunikasi yang baik untuk menghindari adanya ancaman yang dapat terjadi.
Penanda Objek Vital Nasional di Pintu Masuk PT Kutai Refinery Nusantara./Bisnis-Muhammad Mutawallie Syarawie
Penanda Objek Vital Nasional di Pintu Masuk PT Kutai Refinery Nusantara./Bisnis-Muhammad Mutawallie Syarawie

Bisnis.com, BALIKPAPAN — Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Polda Kaltim) dan PT Kutai Refinery Nusantara menjalin sinergi terkait pengamanan Objek Vital Nasional (Obvitnas).

Kapolda Kaltim Imam Sugianto menyatakan melalui penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama, pihak kepolisian berupaya membangun komunikasi yang baik untuk menghindari adanya ancaman yang dapat terjadi. 

“Di Kaltim ada 10 Objek Vital Nasional yang kita amankan,” ujarnya kepada awak media, Kamis (2/6/2022).

Dia menambahkan, pihaknya berupaya memprioritaskan para investor dalam berinvestasi dengan aman agar perekonomian di Benua Etam berjalan dengan baik.

“Sementara nggak  ada [ancaman], cukup kondusif di Kaltim. Dinamika pengamanan kita sesuaikan dengan bobot ancaman yang terjadi,” katanya.

Dia mengungkapkan bahwa saat ini pihak kepolisian akan mendirikan pos pengamanan dengan didukung 10 personel untuk tahap awal.

Head of Social Security and License Apical Group, M Jaya Budiarsa menyatakan pihaknya telah ditetapkan oleh Kementerian Perindustrian sebagai perusahaan pengelola kawasan industri melalui Surat Keputusan pada 16 November 2021.

“Mungkin dianggap Proyek Strategis Nasional oleh pemerintah, karena saat ini minyak goreng menjadi industri unggulan di luar Minerba (mineral dan batu bara),” katanya.

Dia menambahkan, pihaknya telah memiliki sistem pengamanan dengan sejumlah SOP pengamanan dan security serta monitoring melalui CCTV.

Dengan dijadikannya PT Kutai Refinery Nusantara sebagai Objek Vital Nasional, kata Budi, maka sistem manajemen perusahaan akan terus di evaluasi dalam hal pengamanan. Produsen sekaligus pengolah minyak sawit mentah di Balikpapan ini berdiri di atas lahan seluas 135 hektare yang terdiri dari lima pabrik pengolahan berkapasitas lebih kurang 10.000 ton per hari.

Selain itu, terdapat pabrik pengolahan CPKO berkapasitas 1.500 ton per hari dan pengolahan B30 dengan kapasitas produksi sebanyak 2.500 ton per hari.

“Saat ini industri kita jadi salah satu yang terbesar di dunia dalam satu kawasan untuk produksi, pengolahan CPO dan turunannya secara terintegrasi. Itu semua merupakan produk unggulan negara kita di bidang agribisnis,” jelas Budi.

Dia menuturkan dalam menghasilkan produk turunan Crude Palm Oil (CPO) seperti, Olein (minyak goreng) dan Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil (RBDPO)  tetap memperhatikan aspek keselamatan lingkungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper