Bisnis.com, BALIKPAPAN — Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Wehea-Kelay, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) disiapkan sebagai landasan program pembangunan hijau ke depan.
Pelaksana Jabatan Sekretaris Daerah Kalimantan Timur Riza Indra Riadi menyatakan bersama forum KEE Wehea-Kelay, muncul 11 inisiatif model yang menjadi bagian dari Kesepakatan Pembangunan Hijau (Green Growth Compact) Kalimantan Timur.
Dia menambahkan, kesepakatan Pembangunan Hijau yang dideklarasikan pada 2016 adalah upaya Kalimantan Timur menuju pembangunan hijau.
“Pembangunan Hijau akan menjadi wajah Kalimantan Timur ke depannya, sekaligus mendukung keberadaan Ibu Kota Negara Nusantara yang juga menganut konsep Smart Forest City,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (3/8/2022).
Sebagaimana diketahui, KEE merupakan ekosistem di luar kawasan konservasi yang secara ekologis penting bagi konservasi keanekaragaman hayati, yang mencakup ekosistem alami dan buatan yang berada di dalam dan di luar kawasan hutan .
Sementara itu, Ketua Forum KEE Wehea-Kelay Rafiddin Rizal menyatakan KEE Wehea-Kelay dikelola oleh sebuah forum yang mewadahi multi pihak dari 23 pihak terkait, mulai dari pemerintah, akademisi, perusahaan pemegang izin konsesi perkebunan dan kehutanan, Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), dan Masyarakat Dayak Wehea dalam pengelolaan Bentang Alam Wehea-Kelay seluas 532.143 hektare.
Baca Juga
“Hingga saat ini, kami memilih untuk tidak menuju penetapan kawasan, karena tidak memiliki landasan hukum yang kuat,” katanya.
Pria yang juga menjabat sebagai Kepala DLH Provinsi Kalimantan Timur menegaskan komitmen dalam pengelolaan adalah kunci berjalannya Forum KEE.
“Yang menjadi semangat dari forum ini adalah kolaborasi para pihak yang terbuka dan saling menghargai satu sama lain. Itu telah dimulai sejak 2015,” terangnya.
Manajer Kemitraan YKAN Edy Sudiono mengungkapkan bahwa potensi keanekaragaman hayati di Bentang Alam Wehea-Kelay ini sangat tinggi, yang menjadi habitat bagi lebih dari 1.200 individu orang utan, lebih dari 500 jenis satwa liar dan 700 jenis tumbuhan.
“Masih banyak yang perlu dieksplorasi dari kekayaan alam di bentang alam ini yang pemanfaatannya berpotensi untuk kemaslahatan manusia,” pungkasnya.