Bisnis.com, SAMARINDA — Realisasi penyaluran dana desa hingga tahap II mencapai 44,64 persen di Provinsi Kalimantan Timur.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kaltim, realisasi dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) tercatat sebesar Rp125,29 miliar atau 16,48 persen dari total alokasi dana desa pada kuartal II/2022. Sedangkan, dana non BLT terealisasi sebesar Rp214,08 miliar atau 28,16 persen dari total alokasi dana desa.
Kabupaten Kutai Kartanegara menjadi kabupaten dengan realisasi terbesar di Kaltim dengan nilai Rp51,34 miliar atau sebesar 29,02 persen, diikuti realisasi dana Non BLT sebesar Rp 34,34 miliar atau 19,41 persen dari total alokasi terhadap Kabupaten Kutai Kartanegara.
Di sisi lain, belanja Kementerian dan Lembaga di Kaltim naik dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya. Pemprov Kaltim mencatatkan realisasi belanja APBN sebesar Rp2,76 triliun atau lebih tinggi secara tahunan yaitu sebesar Rp1,86 triliun.
Salah satu faktor utama yang mempengaruhi peningkatan realisasi belanja APBN tersebut adalah berlanjutnya berbagai proyek pembangunan di wilayah Kalimantan Timur khususnya fasilitas pendukung IKN.
Secara spasial, Kota Samarinda memiliki pagu belanja APBN tertinggi dengan realisasi belanja sampai dengan kuartal II/2022 sebesar Rp909,38 miliar, disusul Kota Balikpapan Rp649,98 miliar.
Baca Juga
Adapun, Kabupaten Mahakam Ulu merupakan daerah dengan nominal realisasi belanja paling rendah yaitu sebesar Rp25,95 miliar.